Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Terhitung mulai 3 Desember 2009, AirAsia membuka rute penerbangan langsung dari Jakarta dan Medan ke Phuket, Thailand. Setiap hari, dua buah pesawat Airbus A320 melayani penerbangan dari kedua kota tersebut ke kawasan yang terkenal akan wisata baharinya itu.
Chief Executive Officer (CEO) Thai AirAsia Tassapon Bijleveld menyebut, rute menuju Phuket merupakan penerbangan langsung yang pertama dilakukan AirAsia. Karena sebelumnya jika ingin menuju Phuket, penumpang asal Indonesia harus transit dulu ke Bangkok.
"Rute baru ini ditujukan untuk penumpang pebisnis maupun wisatawan baik dari Indonesia ke Thailand maupun sebaliknya. Kami konsisten menerapkan tarif yang rendah sehingga semua orang bisa terbang ke Phuket," kata Tassapon, Selasa (3/11).
AirAsia membanderol tiket Jakarta-Phuket mulai dari Rp 199.000 dan Medan-Phuket Rp 99.000 untuk pembelian secara online. Pemesanan tiket sendiri dapat dilakukan mulai 4 November hingga 9 November 2009 untuk periode perjalanan 3 Desember 2009 sampai 30 April 2010.
Marketing and Distribution Director PT Indonesia AirAsia Widijastoro Nugroho mengatakan, maskapainya mengejar target load factor atau tingkat isian pesawat sebanyak 75% dari kapasitas 180 kursi penumpang.
"Nanti kalau load factor sudah diatas 80%, kita akan membuka destinasi baru," kata Widijastoro. Salah satu yang dibidik adalah rute ke Manila, Filipina, dari Jakarta dan Bali.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Ben Sukma menanggapi positif rencana pembukaan rute baru ini. "Selama ini kita kesulitan meminta maskapai untuk membuka rute-rute baru, kalau AirAsia mau terbang ke Thailand kita senang-senang saja," kata Ben.
Namun, Ben mengingatkan AirAsia untuk gencar berpromosi, mengingat saat ini arus kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) asal Thailand ke Indonesia masih kurang, demikian pula sebaliknya.
Maklum saja, kedua negara tersebut sama-sama mengandalkan wisata alam dalam menarik wisman datang ke negaranya. Sehingga seringkali banyak orang merasa sayang jika harus mengeluarkan uang banyak untuk berlibur di negara lain, sementara pariwisata di negara sendiri tidak kalah cantiknya.
"Kalau AirAsia mau buka, tentu risikonya ditanggung sendiri oleh mereka. Karena kebanyakan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia saat ini berasal dari Jerman atau negara-negara Eropa," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
