Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
SHANGHAI. Pimpinan AirAsia Grup Tony Fernandez mengatakan pihaknya berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di Indonesia pada kuartal pertama 2016, setelah tertunda pada 2013.
"Kami rencanakan jadi, pada kuartal pertama 2016. Segala persiapan dilakukan lebih matang lagi," katanya, usai penandatanganan nota kesepakatan kemitraan dengan UnionPay Internasional di Shanghai, Rabu (15/4), dikutip Antara.
Tony menjelaskan, pihaknya ingin memastikan kesiapan perusahaannya sebelum masuk ke bursa Indonesia.
"Kinerja semester AirAsia Indonesia akan sangat kuat. Jadi, kami ingin memiliki rekam jejak yang baik dan laba yang maksimal untuk IPO, dan kami akan transparan," tuturnya.
Tony mengatakan selain meluncurkan IPO AirAsia Indonesia, pihaknya juga akan melakukan hal serupa di Filipina.
"Indonesia dan Filipina menunjukkan performa positif dan menguntungkan," katanya.
IPO AirAsia Indonesia tersebut mengikuti IPO AirAsia Group yang sebelumnya sudah lebih dulu melantai di bursa. Jika AirAsia Indonesia IPO akan menjadi yang keempat setelah AirAsia Berhad, AirAsia Thailand, dan AirAsia X.
Selain perusahaan di atas, AirAsia Group juga mempunyai anak usaha lainnya yakni AirAsia India, AirAsia Japan, dan AirAsia Philippines.
AirAsia Berhad sendiri merupakan induk perusahaan AirAsia yang bermarkas di Malaysia dan AirAsia X merupakan maskapai AirAsia untuk penerbangan jarak jauh. Kedua perusahaan tersebut melantai di bursa efek Malaysia. Sementara AirAsia Thailand melantai di bursa saham Thailand.
"Thailand telah lama menunjukkan kinerja yang sangat bagus, sehingga sudah berjalan," kata Tony.
Tentang apakah kecelakaan yang menimpa AirAsia Indonesia pada Desember 2014, membuat penundaan yang agak lama, "Tidak. Memang sempat membuat kami shock, apa yang telah terjadi, namun memasuki kuartal kedua kecenderungannya sudah mulai normal," ungkap Tony. (Rini Utami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News