kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akan tambah investasi di Gojek, Telkomsel sepertinya ingin manfaatkan momentum


Senin, 26 April 2021 / 13:19 WIB
Akan tambah investasi di Gojek, Telkomsel sepertinya ingin manfaatkan momentum
ILUSTRASI. Telkomsel mengkaji opsi untuk menambah investasi di Gojek.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telkomsel mengkaji opsi untuk menambah investasi di Gojek. Perusahaan telekomunikasi itu masih memiliki ruang untuk berinvestasi hingga US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,37 triliun di Gojek.

Peneliti Lembaga Manajemen FEB Universitas Indonesia Taufiq Nur menilai, dari sisi investor, Telkomsel tampaknya ingin memanfaatkan momentum atas rencana merger Gojek-Tokopedia (GoTo) yang santer terdengar. Dengan tambahan investasi, Telkomsel bisa masuk lebih dalam, sehingga akan membuat valuasi gabungan semakin besar sebelum GoTo melantai di bursa saham alias menggelar initial public offering (IPO).

Sedangkan dari sisi Gojek, masuknya tambahan investasi dari Telkomsel akan membuat posisi laporan keuangan semakin kuat. Hal ini bakal memberikan sentimen positif bagi investor terhadap rencana IPO GoTo. "Jika merger GoTo terealisasi, tentunya investasi Telkomsel akan bernilai lebih besar lagi. Kekurangan yang mungkin dihadapi Telkomsel jika masuk investasi pasca IPO, porsi investasi tersebut menjadi lebih kecil dengan nilai nominal investasi yang sama karena GoTo sudah divaluasi tinggi," kata Taufiq kepada Kontan.co.id, Minggu (25/4) malam.

Baca Juga: Telkomsel buka opsi mempercepat investasi US$ 300 juta ke Gojek

Dia meyakini, rencana menambah investasi di Gojek telah memiliki kalkulasi sebagai bagian dari corporate strategy Telkomsel. Santernya wacana merger dan IPO GoTo tampaknya membuat Telkomsel mengambil posisi untuk dapat masuk lebih dalam pada ekosistem ekonomi digital.

"Telkomsel juga memiliki investasi di LinkAja. Dengan berinvestasi ke Gojek, Telkomsel dapat memperkokoh keberadaannya di dalam bisnis ekonomi digital dan memungkinkan kolaborasi antar portfolio yang dimiliki," sebut Taufiq.

Kondisi ini pun akan memperketat persaingan antara platform digital. Terlebih, Grab pun sudah menyuntikan dana ke Emtek Group yang mana juga pemilik BukaLapak. Dari sisi strategis, Grab juga sedang mempersiapkan IPO di bursa saham Amerika bersama Altimeter, serta ada wacana secondary offering di Singapura.

"Ini menjadi indikasi ke depan konsentrasi pasar ekonomi digital akan semakin mengerucut dimana setiap pemain utama di dalamnya berlomba untuk menguatkan portfolio masing-masing," imbuh Taufiq.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro menjelaskan, pihaknya memiliki opsi untuk berinvestasi di Gojek sampai dengan US$ 450 juta dalam waktu 1 tahun sejak investasi  pertama dilakukan. Adapun investasi pertama Telkomsel ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) telah dilakukan pada November 2020 senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,16 triliun.

Lalu, investasi US$ 300 juta berikutnya menjadi opsi bagi Telkomsel untuk mengeksekusinya dalam waktu 1 tahun sejak investasi pertama. "Sekarang kami sedang berupaya mengkaji perihal opsi US$ 300 juta tersebut untuk bisa dilakukan lebih cepat setelah melihat hasil yang positif dari kolaborasi sinergitas yang sudah dijalankan bersama sejak awal tahun 2021," kata Setyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (22/4).

Pasca investasi pertama dari Telkomsel ke Gojek pada 2020 lalu, integrasi ekosistem telah dilakukan melalui berbagai inisiatif integrasi layanan customer-centric yang berfokus mendorong penguatan ekosistem digital di sektor UMKM dan bisnis informal.

Beberapa di antaranya meliputi integrasi Telkomsel MyAds dan DigiPOS! Aja dengan GoBiz, pemberian akses bagi lebih dari 20.000 mitra outlet/reseller Telkomsel di layanan GoShop, serta penyediaan paket data khusus bagi mitra pengemudi Gojek bernama Paket Swadaya yang dapat diakses di Aplikasi GoPartner dan MyTelkomsel.

Selanjutnya: Investasi Astra International (ASII) di Gojek sudah mencapai US$ 250 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×