Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Produksi minyak mentah PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) masih di bawah target sepanjang kuartal I tahun ini. Pasalnya, cuaca buruk mengharuskan CPI harus menutup 368 sumur miliknya. Sebab, curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan terjadi pengentalan minyak di pipa sehingga minyak tidak dapat diproduksi.
“Akibat cuaca hujan ini, Indonesia kehilangan produksi minyak mentah sebesar 4.300 barel per hari (bph) sepanjang kuartal I pada tahun ini,” ujar Kepala Divisi, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana, Selasa (5/4).
Gde mengatakan, sepanjang kuartal I tahun ini, Indonesia kehilangan produksi minyak sebesar 22.500 bph. Sekitar 14.800 bph karena unplanned shutdown (penutupan yang tidak terduga), 3.400 bph karena fasilitas produksi yang sudah tua dan perawatan sumur yang kuran. Sisanya sekitar 4.300 bph karena ditutupnya sumur CPI. “70% fasilitas produksi di Indonesia merupakan fasilitas yang sudah tua sehingga frekuensi unplanned shutdown lebih sering terjadi,” ungkap Gde.
Menurut Gde, BP Migas berencana untuk meminimalisasi kegiatan unplanned shutdown. Seperti diketahui, tahun 2009, Indonesia harus kehilangan produksi minyak hingga 21.500 bph akibat unplanned shutdown. Tahun 2010, kehilangan minyak akibat unplanned shutdown rata-rata mencapai 14.000 bph. Pada tahun ini BP Migas ingin menargetkan, kehilangan minyak akibat unplanned shutdown di bawah 10.000 bph.
Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BPMIGAS Elan Biantoro mengungkapkan pada tahun ini akan ada 980 sumur produksi yang akan dibor untuk mencapai target produksi minyak sebesar 970.000 bph. Namun, tak semuanya bakal bisa dibor secara keseluruhan. “Biasanya realisasinya hanya sekitar 800 hingga 900 sumur hingga akhir tahun," katanya.
Berdasarkan data dari BP Migas, pada tahun lalu hanya ada 14 KKKS yang mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Ke-14 KKKS tersebut adalah Kodeco, Santos (Sampang), Vico, Medco (Tarakan), JOB Pertamina-PetroChina (Salawati), JOB Pertamina-Taliskam OK dan ExxonMobil Oil Indonesia. Selanjutnya ada Chevron Indonesia, Conoco Philips, JOB Pertamina-PetroChina Eastjava, PHE ONWJ, Pertamina, Total E&P Indonesie, dan CPI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News