Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Ekspor komoditi andalan pertanian mangga pada selama semester satu terasa asam. Selama setengah tahun berjalan, ekspor mangga tidak mencapai 10% dari total ekspor tahun 2013 lalu.
Pusdatin Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat sampai Juni volume ekspor mangga hanya 56 ton dengan nilai US$ 72.000. Padahal sepanjang tahun 2013, ekspor mangga tercatat mencapai 1.089 ton dengan nilai US$ 1,4 juta.
Hasanuddin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kemtan mengatakan, anjloknya ekspor mangga karena masalah lalat buah yang melekat pada buah tanah air. Hal ini membuat mangga kesulitan menembus pasar Jepang dan China.
Kedua negara di Asia Timur ini menilai, hama lalat buah dianggap tidak higienis sehingga mangga yang terkena juga tak layak konsumsi. "Tapi pada akhirnya, pasar lokal yang menyerap produk hortikultura. Meski mangga kita anjlok tapi buah manggis Indonesia sedang naik daun dan digemari pasar Eropa dan Timur Tengah," terang Hasanuddin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News