kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat pandemi covid-19, Gema Grahasarana (GEMA) kaji ulang target bisnis tahun ini


Rabu, 13 Mei 2020 / 15:36 WIB
Akibat pandemi covid-19, Gema Grahasarana (GEMA) kaji ulang target bisnis tahun ini
ILUSTRASI. Produsen Vivere, PT Gema Graha Sarana Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel dan furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) masih mengkaji strategi penjualan yang tepat saat wabah covid-19 masih menghambat perekonomian nasional. Untuk itu perseroan mengaku tak ingin terburu-buru mematok target di tahun 2020.

Sebenarnya di awal tahun sebelum pandemi berlangsung, bisnis perusahaan masih normal. Ferlina Sutandi, Corporate Secretary GEMA mengatakan, untuk kuartal-I tahun ini kondisi pasar mebel tanah air masih baik dan beberapa proyek yang menggunakan produk perseroan masih berjalan lancar.

Baca Juga: Pasar terpapar corona (Covid-19), GEMA stop sementara anak usaha

"Tapi dengan adanya pandemi ini banyak proyek yang sudah tender dan kami dapatkan menjadi mundur untuk pelaksanaannya," terang Ferlina kepada Kontan.co.id, Rabu (13/5). Sayangnya ia tak menjelaskan lebih rinci apa saja proyek yang tengah dikerjakan perseroan.

Adapun bicara strategi, kata Ferlina, manajamen masih melakukan review dan penghematan biaya di tengah pandemi ini. GEMA memilih untuk melakukan persiapan strategi supaya dapat masuk ke pasar sesudah masa covid-19 berlalu.

"Dengan adanya covid-19 ini maka perusahaan akan melakukan perhitungan ulang target tahun ini mengingat situasinya belum ada kepastian dan kami akan sesuaikan dengan kondisi berjalan," kata Ferlina. Pandemi juga menyebabkan perseroan berhati-hati dalam melakukan ekspansi atau investasi baru maupun peluncuran produk yang anyar.

Baca Juga: Ekspor Terhambat Akibat Corona, GEMA Hentikan Produksi Anak Usaha

Mengulik laporan keuangan tahun 2019 kemarin, segmen bisnis mebel dan furnitur menyumbang 91% dari total revenue saat itu atau mencapai Rp 1,08 triliun. Segmen ini dapat tumbuh 7% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,01 triliun.

Dari segi geografis, pasar Jabodetabek mendominasi pendapatan GEMA sebanyak Rp 1,03 triliun atau 87% dari total penjualan bersih pada masa itu. Pasar Jabodetabek mengalami pertumbuhan 3% year on year (yoy), namun pasar di luar Jakarta mengalami penurunan sebanyak 8,1% yoy menjadi Rp 157,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×