kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AKR Corporindo (AKRA) Genjot Pendapatan Berulang dari Penyediaan Utilitas di JIIPE


Senin, 03 Juli 2023 / 09:57 WIB
AKR Corporindo (AKRA) Genjot Pendapatan Berulang dari Penyediaan Utilitas di JIIPE
ILUSTRASI. kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) milik AKR Corporindo


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pundi-pundi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berpotensi semakin menggemuk. AKRA akan memperoleh pendapatan berulang yang berasal dari penyediaan utilitas di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Pada Selasa (27/76), Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengesahkan izin usaha penyediaan tenaga listrik (IUPTL)  anak usaha AKRA, yakni Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), yang merupakan pengembang kawasan Industri JIIPE.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, dengan IUPTL ini BKMS dapat memproduksi dan mendistribusikan tenaga listrik hingga 515 megawatt (MW) kepada perusahaan industri, pelabuhan dan fasilitas lain yang berada di JIIPE.

Selain itu, BKMS juga mendapat dukungan dari PLN untuk memasok listrik bertegangan tinggi ke pelanggan industri seperti Freeport, di mana PLN sudah mulai membangun jaringan dan fasilitas. Hal ini  memberi dorongan besar ke basis pendapatan berulang AKRA dan jaminan kepada pelanggan JIIPE terkait energi bersih.

“Mulai tahun 2024 JIIPE akan mewujudkan pendapatan yang signifikan dari utilitas, pelabuhan, pasokan gas, logistik, dan layanan lainnya,” kata Suresh.

Baca Juga: Kinerja AKRA Tersokong Penjualan Lahan Industri, Simak Rekomendasi Sahamnya

Mulai tahun depan, banyak pabrik besar seperti PT Freeport Indonesia, pabrik produsen kaca Xinyi, Hailiang, dan perusahaan lain akan beroperasi dan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera akan memasok semua utilitas. Selain itu, Berkah Kawasan Manyar Sejahtera  akan mengoperasikan layanan pelabuhan untuk semua penyewa ini.

Pada tahun ini, BKMS diproyeksi membukukan pendapatan Rp 1,8 triliun, dan tahun depan diperkirakan naik menjadi sekitar Rp 2,40 triliun sampai dengan Rp 2,50 triliun. Sementara pada 2025, pendapatan utilitas yang disumbang oleh BKMS menjadi sebesar Rp 3,55 triliun sampai dengan Rp 3,65 triliun.

Adapun tahun ini AKRA memasang target penjualan lahan seluas 70 hektare (ha) sampai 75 ha, dengan pendapatan diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun.

Diproyeksikan kontribusi JIIPE terhadap laba kotor AKRA akan mencapai 33% di tahun 2027 dari sebelumnya 14% di tahun 2022. Per kuartal pertama 2023, AKRA telah merealisasikan penjualan 20 ha lahan di JIIPE.

“Kami melihat potensi JIIPE yang bagus, baik dari segi penjualan tanah maupun pendapatan utilitas, semua dimungkinkan karena dukungan pemerintah yang kuat juga,” sambung Suresh.

Analis Citi Research Felicia Barus memperkirakan, kontribusi laba kotor dari JIIPE akan meningkat dari semula 13%-14% di 2021-2022 menjadi 24% di 2023 dan akan naik di tahun-tahun mendatang. Naiknya kontribusi JIIPE seiring dengan estimasi naiknya penjualan lahan tahun ini menjadi 75 ha atau naik 69% dari tahun lalu dan diharapkan akan mencapai 100 ha pada tahun 2025.

 

Proyeksi ini bisa saja terjadi mengingat pabrik peleburan Freeport akan beroperasi pada bulan Mei 2024, di mana operasional smelter ini akan menarik perusahaan di sektor hilir lainnya.

Felicia memproyeksikan, pendapatan segmen utilitas AKRA akan mampu menyamai penjualan lahan industri pada tahun 2033 alias 3 tahun setelah cadangan lahan habis. Langkah ini dapat dipercepat jika AKRA menggunakan utang yang lebih rendah, menarik lebih banyak penyewa untuk menggunakan listrik, atau menerapkan tarif listrik yang lebih tinggi.

Felicia merekomendasikan beli saham AKRA dengan target harga Rp1.890 dari sebelumnya Rp 1.850. Felica memandang AKRA sebagai pihak yang diuntungkan dari ekspansi di sektor kendaraan listrik.

Katalis utama datang dari permintaan serta margin yang solid produk bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia, pangsa pasar yang tumbuh, kemajuan dalam penjualan lahan, dan pendapatan segmen utilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×