Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) milik PT AKR di Desa Sepangah, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada Kamis (1/11). SPBKB milik AKR ini merupakan bagian dari Lembaga Penyalur BBM Satu Harga.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan dengan hadirnya BBM Satu Harga ini, masyarakat yang berada di sekitar Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak diharapkan dapat merasakan betul manfaatnya. Kini masyarakat dapat menikmati harga Biosolar dengan harga yang sama dengan di wilayah lain, Rp 5.150 per liter.
"Semoga dengan adanya SPBKB Sepangah ini, masyarakat Kecamatan Air Besar dapat memperoleh BBM dengan harga yang sama sesuai dengan ketetapan pemerintah", kata Djoko seperti dilansir dari website resmi Kementerian ESDM pada Jumat (2/11).
Sekretaris BPH Migas Mohammad Hidayat menambahkan sebelum adanya SPBKB Sepangah ini, masyarakat harus terlebih dahulu pergi ke SPBU Ngabang yang berjarak sekitar 53 km dari Sepangah untuk mengisi bahan bakar kendaraannya.
"Alhamdulilah dengan ada penyalur BBM Satu Harga ini masyarakat khususnya di Kecamatan Air Besar ini dapat memperoleh BBM dengan lebih mudah dan dengan harga yang sama dengan wilayah di seluruh Indonesia", kata Mohammad.
Dia juga menjelaskan penyaluran BBM di wilayah 3T ini bukanlah hal yang mudah, mengingat lokasi geografis yg sulit dan ongkos angkut BBM yang mahal, sehingga perlu dipastikan pemanfaatan BBM ini menjadi tepat sasaran.
"Untuk menjaga agar SPBKB Sepangah ini dapat terus beroperasi dengan lancar dan berkelanjutan, maka diharapkan kepada Pemerintah Daerah, Aparat Penegak Hukum, Badan Usaha maupun masyarakat untuk turut serta melakukan pengawasan", tambah Mohammad.
Dengan kapasitas total 24 kilo liter (KL) yang terdiri dari AKRA 92 sebesar 12 KL dan Biosolar sebesar 12 KL, SPBKB Sepangah ini telah beroperasi sejak awal bulan Juli 2018, dengan suplai bahan bakar berasal dari TBBM Wajok yang berjarak kurang lebih 257 km atau lima sampai enam jam perjalanan darat.
Kondisi jalan yang masih didominasi oleh tanah merah dan jauh dari kota besar, menjadikan SPBKB ini andalan bagi truk-truk pengangkut sawit yang melintasi jalan Serimbu-Ngabang, Kecamatan Air Besar dimana perkebunan sawit merupakan mata pencaharian bagi mayoritas masyarakat di Kabupaten Landak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News