kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akui data pengguna di Indonesia bocor, Facebook akan ubah kebijakan di aplikasi ini


Kamis, 05 April 2018 / 15:56 WIB
Akui data pengguna di Indonesia bocor, Facebook akan ubah kebijakan di aplikasi ini
ILUSTRASI. GLOBAL-MARKETS/


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Facebook mengakui ada satu juta data pengguna asal Indonesia bocor ke Cambridge Analytica secara tidak bertanggungjawab.

Dalam siaran pers yang dirilis pada Kamis (4/4) kebocoran data pengguna Facebook Indonesia berada pada tiga besar setelah Amerika Serikat sebanyak 70,63 juta pengguna lalu disusul oleh 1,1 juta pengguna asal Philipina.

Mike Schroepfer, Chief Technology Officer Facebook menyatakan, guna meningkatkan keamaan data pengguna Facebook, Facebook akan mengubah kebijakan aplikasi Facebook.

"Secara keseluruhan, kami yakin perubahan ini akan melindungi informasi pengguna dengan lebih baik sekaligus memungkinkan pengembang untuk menciptakan pengalaman yang lebih bermanfaat," ujar Mike dalam siaran pers Kamis (5/4).

Beberapa perubahan tersebut adalah, pertama, Events API, yang awalnya mempermudah pengguna menambahkan acara Facebook ke kalendar, ticketing, maupun aplikasi lainnya. 

Ke depannya, hanya aplikasi yang mendapatkan persetujuan dari Facebook dan menyetujui pemenuhan atas persyaratan ketat yang akan diizinkan untuk menggunakan Events API.

Kedua, Group API akan diperketat. Aplikasi tidak lagi bisa mengakses begitu saja daftar anggota dari sebuah grup. Aplikasi yang telah mendapatkan persetujuan dari Facebook pun memiliki akses terbatas karena Facebook juga menghapus informasi pribadi berikut nama dan foto profil dalam postingan maupun kolom komentar.

Ketiga, Facebook ingin memastikan informasi page hanya tersedia bagi aplikasi yang menyajikan layanan bermanfaat bagi komunitas Facebook. 
Mulai hari ini, semua akses ke pages API harus disetujui oleh Facebook.

Keempat, Facebook login, dimana mulai hari ini, Facebook harus memberi persetujuan untuk semua aplikasi pihak ketiga yang ingin mengakses informasi seperti lokasi check-in, likes, foto, postingan, video, acara dan grup.

Kelima, Instagram Platform API, dimana Facebook baru saja mengumumkan penghentian Instagram Platform API yang efektif dimulai hari ini.

Keenam, nenonaktifkan fitur pencarian alamat surat elektronik dan nomor ponsel genggam serta mengubah account recovery untuk mengurangi terjadinya risiko pengambilan data.

Ketujuh, Facebook tidak mengumpulkan isi dari pesan, dan akan menghapus semua log yang sudah berusia lebih dari satu tahun. Ke depannya, Facebook hanya akan mengunggah informasi yang dibutuhkan fitur ini ke server, bukan data keseluruhan seperti panggilan dan pesan.

Kedelapan, Facebook berencana menutup layanan kategori mitra yakni sebuah produk yang memungkinkan penyedia data pihak ketiga menawarkan penargetan mereka langsung di Facebook.

Kesembilan, App Controls. Mulai Senin, (9/4) Facebook akan menampilkan sebuah tautan di atas news feed pengguna sehingga dapat melihat aplikasi apa yang mereka gunakan. Termasuk informasi apa yang mereka bagikan melalui aplikasi tersebut.

"Orang juga bisa dengan mudah menghapus aplikasi yang mereka tidak ingin gunakan lagi. Sebagai bagian dari proses ini, kami juga akan menyampaikan pemberitahuan bahwa informasi yang mereka miliki mungkin telah dibagikan kepada Cambridge Analytica secara tidak bertanggungjawab," jelas Mike.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×