Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini PT Samindo Resources Tbk masih terus mengincar lahan tambang batubara guna memperluas bisnisnya dalam bidang pembangkit listrik. Belakangan ini, harga batubara terbilang atraktif bila dibandingkan tiga tahun belakangan.
Kenaikan harga batubara ini juga dapat mempengaruhi harga lahan tambang. Hal itu tak ditampik oleh Presiden Direktur PT Samindo Resources, Kim Jung Gyun. Ia mengatakan apabila harga batubara meningkat, maka secara otomatis harga lahan tambang juga meningkat. Sehingga, sambung Kim, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memilih dan mencari tambang yang tak terlalu besar.
Kim menabahkan, salah satu strategi yang dapat dilakukan salah satunya dengan mengincar minority shareholder, bukan mengincar majority shareholder. Sehingga, hal itu tak memakan biaya yang banyak. "Dengan mengincar minority shareholder, hal ini dapat menekan biaya akuisisi," ujarnya ketika ditemui di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat (4/5).
Menurut Kim, dengan pengalaman bergelut di perusahaan batubara yang sudah 25 tahun ini, ia paham betul bagaimana untuk mengelola tambang batubara, meski banyak kendala yang dihadapi. "Ini bukan hal mudah, tapi kami melanjutkan untuk membuka tambang batubara dengan bersama-sama," katanya.
Mengenai pengaruh dari naiknya harga batubara, PT Samindo tak merasakan dampak yang terlalu signifikan.
Ahmad Zaki, Investor relations PT Samindo pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mengatakan, PT Samindo tak merasakan dampak yang signifikan lantaran PT Samindo bukanlah perusahaan tambang batubara.
Akan tetapi, PT Samindo merasakan efek dominonya, dimana ketika harga suatu barang naik, maka penawaran juga naik. Sehingga, PT Samindo harus melakukan negosiasi. Alhasil, mereka melakukan negosiasi kontrak 5%, dari angka yang disepakati 3%-5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News