Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan batubara PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) tidak ingin gegabah dalam mengejar target kinerja di tahun ini. Pasalnya, kondisi pasar batubara masih diliputi oleh ketidakpastian.
FIRE pun memutuskan untuk mempertahankan target volume penjualan batubara di 2020 di kisaran 1,5 juta ton. Sebagai catatan, jumlah tersebut setara dengan realisasi volume penjualan batubara perusahaan hingga kuartal III-2019 yakni 1,5 juta ton.
Direktur Utama FIRE Aris Munandar mengatakan, dari total volume penjualan batubara sebanyak 1,5 juta ton tersebut, sebanyak 1 juta ton di antaranya berasal dari hasil produksi. Adapun 500.000 ton batubara lainnya berasal dari kegiatan trading.
Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) bukukan kenaikan 104,67% di kuartal III 2019
Volume penjualan batubara FIRE pun terus meningkat kuartal demi kuartal. Pada kuartal I-2019 lalu volume penjualan batubara FIRE tercatat sebesar 258.675 ton. Kemudian meningkat menjadi 589.639 ton di kuartal II-2019 dan 655.475 ton di kuartal III-2019.
Berkat hasil positif tersebut, FIRE mampu mengalami peningkatan pendapatan sebesar 104,67% (yoy) menjadi Rp 1 triliun per kuartal tiga tahun lalu. Di saat yang sama, FIRE mampu meraup laba bersih sebesar Rp 13,53 miliar.
Padahal, di kuartal III-2018 perusahaan menderita rugi bersih sebesar Rp 5,22 miliar. "Ini pertama kalinya sepanjang sejarah perusahaan, kami bisa meraih pendapatan hingga Rp 1 triliun," ujar Aris saat paparan publik, Rabu (8/1).
Baca Juga: Asabri: Investasi Tidak Bermasalah, Semua Sudah dikaji Internal
Lebih lanjut, karena harga batubara global belum menguntungkan, FIRE lebih memilih untuk menjaga profitabilitas ketimbang berlomba-lomba mengejar volume penjualan. Perusahaan ini juga akan mengedepankan efisiensi biaya sebagai antisipasi dampak berlanjutnya pelemahan harga batubara. "Kemungkinan besar volume penjualan batubara kami di tahun ini tidak jauh berbeda dengan capaian kuartal tiga kemarin," terang Aris.
Meski target volume penjualan batubara tetap di kisaran 1,5 juta ton, Aris yakin pihaknya tetap mampu memenuhi kewajiban domestic market obligation (DMO) dari pemerintah pada tahun ini.
Baca Juga: Ada saham yang anjlok lebih dari 90% sejak awal tahun, ini penyebabnya
Apalagi, perusahaan punya modal yang cukup berharga. Berkaca pada capaian di kuartal tiga tahun lalu, dari total 1,5 juta ton batubara yang dijual oleh FIRE, 40% di antaranya ditujukan ke pasar domestik.
Sementara terkait target pendapatan di tahun ini, Aris bilang hal tersebut akan sangat bergantung pada kondisi harga batubara dunia. Jika harga batubara global masih terus bergerak di area US$ 60 per ton, besar kemungkinan pendapatan FIRE tetap berada di level Rp 1 triliun di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News