kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Alfamidi masih jadi kontributor terbesar MIDI


Jumat, 28 Oktober 2016 / 10:27 WIB
Alfamidi masih jadi kontributor terbesar MIDI


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Minimarket Alfamidi menopang kinerja PT Midi Utama Indonesia Tbk. Dalam sembilan bulan kinerja tahun ini, Alfamidi berkontribusi 96,5% terhadap total pendapatan. Sisanya 3,5% kontribusi dari convenience store Lawson dan supermarket Alfasupermarket.

Hingga kuartal III 2016, Midi Utama Indonesia mencetak pendapatan neto sekitar Rp 6,26 triliun atau tumbuh 21,32% ketimbang kuartal III 2015. Sementara laba periode berjalan mendaki 82,19% menjadi Rp 96,8 miliar.

Wajar jika Alfamidi mendominasi pendapatan Midi Utama. Jumlah gerai Alfamidi saat ini mencapai 1.151. Sementara gerai Lawson dan Alfasupermarket masing-masing berjumlah 36 gerai dan enam gerai.

Jumlah gerai tersebut adalah potret strategi bisnis Midi Utama. "Untuk Lawson, sementara ini fokusnya adalah pada peningkatan kinerja gerai yang sudah ada. Sedangkan  supermarket kami masih dalam tahap learning dan pilot project, jadi belum ada rencana ekspansi agresof," terang Suantopo Po, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Midi Utama Indonesia Tbk, saat dihubungi KONTAN, Kamis (27/10).

Selain ekspansi gerai, Midi Utama mengail potensi bisnis lain. Tanpa membeberkan detail, perusahaan berkode saham MIDI di Bursa Efek Indonesia itu akan mengoptimalkan bisnis makanan dan non makanan.

Saban tahun, Midi Utama berupaya mengejar pertumbuhan pendapatan 20%. "Perekonomian dan daya beli masyarakat memang masih melemah, tapi kami akan berusaha tetap bisa tumbuh dan tentu saja kami akan mengatur strategi untuk melihat pasar," ungkap Suantopo.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×