Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan di industri logistik Indonesia semakin ketat, para pengusaha logistik lokal tidak hanya bersaing satu sama lain namun juga harus mempersiapkan persaingan dengan perusahaan logistik global yang membidik market Indonesia.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan mengatakan saat ini telah ada 20 perusahaan logistik utama global yang masuk ke Indonesia.
"Mereka masuk biasanya bersamaan dengan masukknya investasi asing. Maka dari itu sektor ini terus berkembang sejalan dengan tumbuhnya investasi di Indonesia. Untuk menyelamatkan pelaku logistik nasional ALFI telah mendorong mereka untuk berkolaborasi dengan pelaku logistik asing, mengingat kegiatan logistik sangat luas sehingga PMA pun tidak mungkin melakukan kegiatannya sendiri, sehingga mereka tetap memerlukan dukungan pelaku logistik nasional," jelas Akbar saat dihubungi Kontan, Selasa (23/07).
Baca Juga: Pemerintah Bakal Tambah 4 KEK Baru Dengan Nilai Investasi Rp 161 Triliun
Selain itu, ALFI ungkap dia juga telah mengusulkan kepada pemerintah, terutama kepada Kementerian BKPM/Investasi, agar investor asing yang melakukan kegiatan usahanya di Indonesia melibatkan anggota ALFI yang sebagian besar adalah UMKM.
"Alhamdulillah, BKPM telah menarapkan hal ini, Dimana PMA baru bisa mendapatkan fasilitas investasi bila bermitra dengan UMKM," tambahnya.
Meski ada persaingan dengan perusahaan logistik luar, Akbar mengatakan anggota ALFI justru bertambah dan belum ada yang sampai menghentikan operasinya.
"Terdiri dari perusahaan jasa pengurusan transportasi atau freight forwarding, pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK), ekspedisi, badan usaha angkutan multimoda (BUAM) dan industri terkait dengan rantai pasok hingga semester satu tahun 2024 ini berjumlah 4.141, dan perusahaan yang tersebar dari Aceh hingga Papua," katanya.
Ia menambahkan, memang penambahan izin baru relative sedikit, yakni hanya bertambah 28 perusahaan selama satu semester, dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang penambahan izin barunya bisa sampai seratus lebih Perusahaan.
"Untuk perusahaan anggota yang melaporkan untuk menghentikan operasional sampai hari ini belum ada, ya mudah-mudahan tidak ada. Justru menurut laporan dari berbagai Dinas Perhubungan Provinsi sudah puluhan perusahaan menunggu verifikasi perizinannya," tuturnya.
Di luar persaingan industri logistik yang makin ketat, ALFI ungkap Akbar tetap optimis tahun ini sektor logistik bisa tumbuh di atas pertumbuhan perekonomian nasional.
"Kami selalu berpatokan kepada pertumbuhan konsumsi masyarakat dan kegiatan investasi serta belanja negara. Sepanjang konsumsi masyarakat tumbuh, investasi meningkat dan pemerintah melakukan belanja, maka sektor logistik akan tetap tumbuh," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, bila perekonomian Indonesia hingga akhir tahun 2024 mencapai sekitar 5,0%, maka sektor logistik dapat tumbuh 7,0 – 9,5%.
"Bahkan sektor logistik dapat tumbuh di atas 10% bila program hilirisasi industri bisa berjalan pada semester dua tahun 2024. Apalagi pada semester dua tahun 2024 ini ada kegiatan Pilkada serentak di seluruh wilayah Indonesia," tutupnya.
Baca Juga: Pendapatan bertumbuh, ASDP Bukukan Laba Rp 356 miliar Semester I-2024
20 Perusahaan Logistik Global Masuk Pasar Indonesia, ALFI Ungkap Anggotanya Justru Bertambah
ALFI Dorong Perusahaan Logistik Lokal untuk Kolaborasi dengan Perusahaan Logistik Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
