Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan ganjil genap di Tol Tangerang dinilai tidak banyak mempengaruhi industri logistik.
"Penerapan ganjil genap kan tidak berlaku untuk logistik, itu untuk kendaraan golongan satu atau pribadi," ucap Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Asosiasi Logistik Forwarding Indonesia (ALFI) pada Kontan.co.id, Selasa (3/4).
Ia mengatakan sebaiknya melihat hasil uji coba yang dilakukan pada Tol Cikampek. "Kita lihat selama 6 bulan lah, hasil data statistiknya seperti apa dan dampaknya bagaimana," tambah Yukki.
Yukki menerangkan proporsi angkutan barang golongan 2 (truk dengan dua gandar) hingga golongan 5 (truk dengan 5 gandar) tidak lebih dari 18 &. Selebihnya ialah golongan 1 atau kendaraan sedan, jip, pick up/truk kecil dan bus.
Meski secara proporsional kecil, pria berkacamata itu tidak menampik akan adanya dampak yang dirasakan perusahaan logistik.
"Pasti ada dampaknya, maka kita harus punya strategi khusus, di Cikampek kami memaklumi ada penerapan tersebut karena di daerah itu kan sedang ada pembangunan LRT, jadi lalu lintasnya sangat padat," terangnya kemudian.
Tol Tangerang dinilai memiliki potensi besar bagi logistik karena penghubung antara kawasan Sumatera, Banten dan Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News