Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kertas dan bahan kimia, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) menyatakan bahwa serapan capex di kuartal I 2023 sudah terealisasi Rp 20 miliar.
Presiden Direktur ALDO, Herwanto Sutanto menjelaskan tahun ini menyiapkan capex total Rp 51,5 miliar yang sebagian besar dialirkan untuk perawatan dan pembelian mesin baru.
"Sebagian besar capex dialirkan untuk program multi years, tahun ini second paper machine di anak usaha Eco Paper sudah beroperasi. Selanjutnya akan ada juga mesin baru di Alkindo dan ALFA," jelas Herwanto kepada Kontan, belum lama ini.
Baca Juga: ALDO Optimis Potensi Bisnis Guna Manfaatkan Peluang Pertumbuhan Kemasan Berkelanjutan
Lebih jauh, Herwanto menjelaskan momen Ramadan dan Idul Fitri 2023 mencatat permintaan packaging yang cenderung meningkat. Ia mengatakan, selain terjadi peningkatan pada industry FMCG untuk food dan non-food packaging, juga para UMKM turut membantu meningkatkan penjualan terutama bisnis yang menawarkan produk-produk khusus lebaran seperti kue, baju, dan hadiah.
Namun begitu, pihaknya tidak membuka pertumbuhan yang terjadi di periode tersebut. Sementara itu, di kuartal I 2023 ALDO mencatat adanya penurunan pendapatan tipis sebesar Rp 390,3 miliar atau 4,2% secara tahunan atau Year on Year (YoY).
"Penyebab penurunan pendapatan adalah karena ada penurunan harga bahan baku kertas daur ulang (OCC) yang berimbas pada turunnya harga kertas cokelat atau brown paper. Selain itu karena adanya biaya yang ditanggung Perusahaan untuk pembangunan mesin kedua, yang di mana efek dari penjualannya baru bisa dirasakan di akhir kuartal I 2023," jelas dia.
Pada kuartal I 2023, kontribusi dari penjualan segmen kertas yang mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 30,7% YoY di Kuartal I-2023. Sedangkan segmen Kertas Konversi sebagai kontributor terbesar kedua mencatatkan sedikit penurunan sebesar 3,0% YoY.
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2023, Logindo Samudramakmur (LEAD) Targetkan Pendapatan US$ 29 Juta
Segmen Kimia mencatatkan penurunan pada penjualan sebesar 25,6% YoY imbas dari melemahnya sektor tekstil & garmen. ALDO mencatatkan kenaikan yang tipis pada beban pokok penjualan sebesar 2,1% YoY sehingga menurunkan laba kotor sebesar 32,2% YoY.
ALDO mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada perusahaan sebesar Rp 1,3 miliar pada Kuartal I 2023.
Hermawan mengatakan, hingga akhir tahun 2023, ALDO menargetkan penjualan tumbuh sekitar 59%, sedangkan laba bersih tumbuh sekitar 77%. Mesin baru yang yang terinstal pada bulan Februari 2023 dan commercial production di bulan Maret 2023 akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ALDO untuk ke depannya.
"Mesin ini akan mengerek volume penjualan 3 kali lipat dan efeknya secara full baru mulai dirasakan pada akhir kuartal I-2023 dan seterusnya. Dengan penambahan kapasitas, ini akan menyerap permintaan packaging yang lebih besar lagi," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News