kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alokasi gas tersedia, BPH Migas optimistis proyek pipa Cirebon-Semarang terlaksana


Senin, 15 Maret 2021 / 18:22 WIB
Alokasi gas tersedia, BPH Migas optimistis proyek pipa Cirebon-Semarang terlaksana
ILUSTRASI. Pekerja menyambung pipa untuk menyalurkan gas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/06/2014


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) optimistis proyek Pipa Cirebon-Semarang (Cisem) yang akan dilanjutkan oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dapat terlaksana.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan saat ini ada potensi gas yang dapat disalurkan dari Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu. "Untuk alokasi gas kami dapat info dari 175 MMSCFD, 100 MMSCFD sudah untuk PLN dan ada 75 MMSCFD yang belum dipakai," jelas pria yang kerap disapa Ifan dalam RDP bersama Komisi VII, Senin (15/3).

Ifan mengungkapkan nantinya alokasi gas sebesar 75 MMSCFD dapat disalurkan melalui ruas pipa Gresik-Semarang. Selanjutnya, akan dilakukan integrasi ruas pipa tersebut dengan pipa Cisem.

Baca Juga: Bakrie & Brothers masih nantikan SK dari BPH Migas untuk proyek pipa CIrebon-Semarang

Kendati demikian, Ifan memastikan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus segera menerbitkan revisi Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) demi memungkinkan pemanfaatan gas tersebut. Ifan menambahkan kehadiran revisi RIJTDGBN juga sekaligus sebagai pemberian kepastian adanya alokasi gas.

"Kami sudah usulkan revisi sejak zaman Pak Jonan dan Pak Arifin di Oktober 2019. Kami sudah ajukan, ada potensi tinggal dituangkan dalam rencana induk," sambung Ifan.

Asal tahu saja, dalam pelaksanaan lelang pada 2006 silam PT Rekayasa Industri (Rekind) diputuskan sebagai pemenang pertama dan mengajukan toll fee sebesar US$ 0,36 per MMBTU. BNBR menempati posisi kedua dengan pengajuan toll fee sebesar US$ 0,42 per MMBTU dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) di posisi ketiga dengan mengajukan toll fee sebesar US$ 0,70 - US$ 1,14 per MMBTU.

Selanjutnya: BPH Migas putuskan Bakrie & Brothers lanjutkan proyek pipa gas Cirebon-Semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×