Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Hutama Karya atau HK telah melakukan penandatanganan penyelesaian transaksi investasi untuk pengelolaan ruas Tol Medan-Binjai (MB) dan Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB) senilai Rp 20,5 triliun.
Deputy Chief Executive Officer Indonesia Investment Authority, Arief Budiman, mengatakan langkah pengambilalihan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dari PT Hutama Karya (Persero) bukan bersifat transaksi utang.
“Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat ekuitas, dimana tidak ada pemberian hutang kepada Hutama Karya (HK),” jelas Arief saat dihubungi Kontan, Kamis (13/07).
Baca Juga: INA Ambil Alih 2 Ruas Tol Hutama Karya di Sumatera Senilai Rp 20,55 Triliun
Sebelumnya, Indonesia Investment Authority dan PT Hutama Karya (Persero) telah melakukan Kegiatan Penandatanganan Konfirmasi Diselesaikannya Transaksi (“Konfirmasi”) dua ruas pada hari Kamis (13/7), di Menara Danareksa, Jakarta.
Konfirmasi ini dilakukan antara Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah,sebagai bentuk penyelesaian transaksi kerja sama investasi, serta turut disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.
Untuk diketahui dua ruas JTTS yang diambil alih yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 141 km dan Tol Medan – Binjai (Mebi) sepanjang 17,2 km.
Di sisi lain, Arief juga menjelaskan alasan INA memilih dua ruas tol tersebut dibandingkan tol lainnya di Indonesia.
Baca Juga: INA dan Hutama Karya Tuntaskan Transaksi Investasi Jalan Tol Trans Sumatera
“Ruas jalan tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar memiliki potensi jangka panjang yang baik. Selain itu, kedua ruas ini juga merupakan bagian dari rangkaian jalan tol Trans Sumatera yang strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Pulau Sumatera,” ungkap dia.
Dari segi komersial, menurut Arief, kedua ruas ini juga cukup baik. Karena saat ini terdapat beberapa investor yang sudah memulai diskusi awal untuk berpartisipasi dalam pengembangan kedua ruas ini ke depan.
Untuk pemeliharaan kedua ruas tol, INA kata Arief tidak akan bekerja sendiri dan akan tetap bekerjasama Hutama Karya pasca investasi.
“Alasannya mengingat Hutama Karya memiliki pengalaman pengelolaan jalan tol sehingga diharapkan kualitas pelayanan tetap terjaga,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News