Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akhirnya meresmikan lahan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di dekat lokasi site pertambangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (28/4).
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono membenarkan bahwa Amman Mineral berkomitmen membangun smelter di NTB. "Betul (di NTB dekat site), rencana kapasitasnya antara US$ 1 juta-US$ 2 juta ton," katanya, Jumat (28/4).
Asal tahu saja, Amman Mineral sudah menyatakan komitmen investasi kepada Kementerian ESDM senilai US$ 9 miliar. Rencananya, dana US$ 1 miliar digunakan untuk membangun smelter.
Bambang menyatakan, untuk pembangunan smelter tersebut tidak harus dilakukan sendiri. "Jadi bisa sendiri dan kerja sama dengan yang lain," ungkapnya. Sayang, ia masih belum mau membeberkan kontraktor yang akan membangun smelter tersebut.
Sebelumnya, Bambang bilang, Amman Mineral sudah melakukan studi perencanaan di lokasi tersebut. Bila tidak ada halangan, pembangunan smelter tersebut bisa rampung lima tahun ke depan. "Konstruksinya nanti, sekarang perencanaan lalu procurement," urainya.
Sementara untuk komitmen investasi selebihnya yakni senilai US$ 8 miliar, perusahaan tambang tersebut bakal mengembangkan areal tambang di beberapa lokasi. Seperti pengembangan tahap ketujuh Blok Batu Hijau dan menghidupkan kembali eksplorasi Blok Elang yang sempat terhenti.
Adapun potensi mineral di Blok Elang sejauh ini belum ada kepastian. Tapi, pihak ESDM memperkirakan, cadangannya bisa lebih besar dari Batu Hijau yang tengah proses eksplorasi. Ia memprediksi, potensi mineral di Blok Elang mencapai 19 juta ons emas dan 18 miliar pon tembaga. "Jadi mereka tenang dan aman-aman saja berinvestasi khususnya untuk membangun smelter," imbuh Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
