kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anabatic incar laba Rp 100 miliar


Selasa, 15 September 2015 / 12:48 WIB
Anabatic incar laba Rp 100 miliar


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di tengah kelesuan ekonomi, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) justru mengembangkan bisnis teknologi informasi (TI). Pasalnya, bisnis ini minim terkena dampak perlambatan ekonomi maupun pelemahan nilai tukar (kurs). Felix Purwadi Mulia, Direktur Keuangan Anabatic Technologies mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan bisnis 20% setelah go public.

"Kami mengincar perolehan laba komprehensif di atas Rp 100 miliar pada akhir tahun 2015," kata Felix, kepada KONTAN, Senin (14/9). Akhir tahun lalu, Anabatic mengantongi untung Rp 80 miliar. 

Adapun, perusahaan mencatat laba komprehensif tumbuh 491% menjadi Rp 22,07 miliar per semester I-2015, dibandingkan Rp 3,73 miliar per semester I-2014. Laba itu berasal dari penjualan sebesar Rp 1,48 triliun per semester I-2015 atau tumbuh 9,52% dibandingkan posisi Rp 1,35 triliun per semester I-2014.

Adriansyah Adnan, Direktur Anabatic Technologic menambahkan, strategi perusahaan adalah memperbesar bisnis software melalui solusi dan jasa dari bisnis inti hardware. Saat ini, porsi bisnis hardware sebesar 70% dan ke depannya akan menjadi 45%-50% untuk hardware dan 55% untuk software. Nah, bisnis layanan solusi dan jasa ini memberikan imbal hasil yang menggiurkan bagi perusahaan.

Misalnya pengembangan bisnis software, perusahaan berkode saham ATIC di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui anak usahanya PT Q2 Technologies membangun sistem security operation center (SOC) dengan nilai investasi Rp 10 miliar-Rp 15 miliar untuk tiga tahun. Perusahaan akan mengincar bank dan asuransi untuk menggunakan jasa keamanan monitoring security profile SOC ini.

Kemudian, perusahaan mengembangkan pocket bank sebuah teknologi untuk layanan keuangan bank tanpa kantor atau sejenis laku pandai di Indonesia. Perusahaan dapat meraup miliaran rupiah untuk proyek ini. Adriansyah mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Dunia Finance LLC (Dunia) bank asal Uni Emirat Arab (UEA) dan The Commercial International Bank (CIB) bank asal Mesir. "Kami mengincar bank dari negara lain seperti Timur Tengah dan Afrika Selatan untuk proyek pocket bank," ucap Adriansyah.

Selain itu, perusahaan akan mengembangkan teknologi untuk aplikasi mikro bernama nano banking dan teknologi untuk laku pandai untuk bank di dalam negeri. Felix melanjutkan, perusahaan menyiapkan dana sebesar Rp 50 miliar untuk pengembangan teknologi. Dana itu hasil dari penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada bulan Juni 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×