kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anabatic Technologies (ATIC) optimis raih pertumbuhan pendapatan di kuartal IV-2018


Selasa, 04 Desember 2018 / 15:41 WIB
Anabatic Technologies (ATIC) optimis raih pertumbuhan pendapatan di kuartal IV-2018
Paparan kinerja PT Anabatic Technologies Tbk


Reporter: Erviana Bastian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) masih tetap optimis meraih pertumbuhan pendapatan kinerja hingga kuartal IV pada tahun 2018. Dari segi operasi bisnis, kinerja Anabatic mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Tercatat penjualan meningkat sebesar 19% dan laba usaha meningkat sebesar 20%.

Hendra Halim, Direktur Independ mengatakan optimis bahwa kinerja perseroan ke depan akan makin bertumbuh di tenga era digital ini. Faktor tersebut di dukung pertumbuhan pasar industri TI di Indonesia dari pelanggang B2B maupun B2C di tengah terjadinya pelemahan kurs rupiah sepanjang tahun.

Sehingga memberikan dampak negatif kerugian selisih kurs yang menyebabkan penurunan laba neto periode berjalan menjadi sebesar Rp 17 miliar. "Optimis bahwa kinerja perseroan ke depan akan makin bertumbuh di tenga era digital ini," jelasnya kepada Kontan.co.id pada, Selasa (04/12).

Kinerja bisnis Anabatic mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Penjualan meningkat sebesar 19% dan laba usaha meningkat sebesar 20% yang di dukung pertumbuhan pasar industri TI di Indonesia dari pelanggang B2B maupun B2C di tengah terjadinya pelemahan kurs rupiah.

Namun, demikian Pelemahan kurs yang terjadi sepanjang tahun memberikan dampak negatif kerugian selisih kurs yang menyebabkan penurunan laba neto periode berjalan menjadi sebesar Rp 17 miliar

Berdasarkan laporan keuangan ATIC pada kuartal III-2018 bertumbuh stabil di mana aset meningkat 18% dari akhir tahun 2017. Peningkatan aset tersebut dikontribusi oleh tambahan sisa dana hasil penerbiatan obligasi. Sehingga posisi kas dan setara kas meningkat menjadi sebesar Rp 544 miliar.

Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah liabilitas sebesar 25%, dikarenakan tambahan fasilitas pinjaman terkait kebutuhan modal kerja dan juga utang obligasi sebesar Rp 551 miliar untu kepentingan eskpansi bisnis, pengembangan produk, dan pelunasaan hutang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×