kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka Gas Industri (AGII) Resmikan Operasi Pabrik Gas di Bangka Belitung


Senin, 22 Agustus 2022 / 19:16 WIB
Aneka Gas Industri (AGII) Resmikan Operasi Pabrik Gas di Bangka Belitung
ILUSTRASI. Aneka Gas Industri (AGII) resmikan operasi pabrik gas bangka belitung, targetkan layani kebangkitan industri di semester II-2022


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas industri Tbk (AGII) melalui anak usahanya, PT Samator Gas Industri telah resmi mengoperasikan pabrik yang akan menjadi pemasok utama oksigen untuk smelter pemurnian timah berteknologi TSL Ausmelt di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Direktur Utama AGII Rachmat Harsono mengatakan, pihaknya tengah mengantisipasi berbagai proyek menarik untuk kuartal-III dan kuartal-IV tahun ini, termasuk salah satunya Pabrik Gas Oksigen di Bangka Belitung untuk salah satu pelanggan yakni PT Timah Tbk.

"Kami telah berhasil menjalani proses konstruksi pabrik yang berlangsung selama hampir 16 bulan. Selama masa konstruksi, Perseroan mampu mengelola total capex Perusahaan dalam rentang yang telah ditargetkan, yaitu 10%-11% dari penjualan," ungkap Rachmat, dalam keterangan resminya, Senin (22/8). 

Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) Raup Penjualan Rp 682,57 Miliar Sepanjang Kuartal I

Selain menantikan pertumbuhan dari proyek PT Timah Tbk, sambung Rachmat, AGII juga sedang mengantisipasi pertumbuhan dari berbagai proyek lainnya, antara lain dari sektor energi, kawasan industri, ibukota baru, serta sektor oleokimia. 

Dia melanjutkan, AGII kini tengah mengevaluasi berbagai proyek strategis yang ditargetkan dapat membantu pertumbuhan serta profitabilitas Perusahaan ke depannya. Seperti yang telah diketahui, Perseroan mengelola basis pelanggan yang terdiversifikasi dengan baik, dan dengan demikian pertumbuhan perusahaan akan didukung oleh pemulihan dari berbagai industri. 

Pada saat yang bersamaan, perusahaan juga telah mengumumkan laporan keuangan Konsolidasian semester I-2022. Pada periode semester I-2022, total penjualan mencapai Rp 1,26 triliun, atau menurun sebesar 2,3% dibandingkan semester-I 2021. Menurut Rachmat, penurunan ini salah satunya dipengaruhi karena normalisasi post-Covid-19 dan seasonality pada musim libur nasional di kuartal-II 2022.

"New normal atau post-pandemic demand secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pre-pandemic demand. Penjualan semester I-2022 sektor kesehatan sekitar 40% lebih tinggi dibandingkan semester I-2019. Demikian pula, total penjualan semester I-2022 sekitar 20% lebih tinggi dibandingkan semester-I tahun 2019. Hal ini mengindikasikan adanya tingkat pertumbuhan bisnis dan industri yang sehat secara jangka panjang,” tambahnya. 

Sedangkan dari sisi bottom line, laba bruto dan laba tahun berjalan AGII per semester I-2022 masing-masing mencapai Rp 574,95 miliar dan Rp 53,84 miliar.

Rachmat menyebut, di semester I-2022 ini AGII melihat tren pertumbuhan didorong oleh sektor-sektor pelanggan non-medis seperti barang konsumsi, infrastruktur, ritel, dan manufaktur lainnya. Hal ini sejalan dengan strategi Perusahaan yang menargetkan high growth sectors pada masa-masa pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.

"Karakter bisnis perusahaan yang mengelola basis pelanggan yang terdiversifikasi membuat Perusahaan mampu menjaga kinerja yang baik dalam kondisi perekonomian yang berbeda-beda," sebutnya. 

 

Meski Perusahaan mengalami perlambatan selama kuartal II-2022 yang salah satunya lantaran business seasonality selama musim libur nasional, perusahaan terus menjaga operational excellence, sehingga margin EBITDA dipertahankan di level 32,8% per Semester I-2022, sedikit tertekan dibandingkan 34,4% per Semester I-2021.

Sementara itu, margin Laba Tahun Berjalan berada di level 4,3% per semester I-2022, menurun dibandingkan 7,6% per semester I-2021. Penurunan ini sebagian besar dikarenakan perubahan product mix pasca pandemi dan business seasonality sebagaimana telah dijelaskan.

Namun begitu, Perusahaan mengamati bahwa new normal atau post-pandemic demand secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pre-pandemic demand. Menimbang hal tersebut, Perusahaan optimis dapat mencapai pertumbuhan laba yang baik melalui pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan, keunggulan operasional, serta strategi finansial maupun bisnis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×