Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membuka beberapa opsi untuk menambah cadangan emas perusahaan demi keberlanjutan usaha di bidang penambangan emas.
Padahal sebelumnya, perusahaan pelat merah ini membatalkan rencana akuisisi 26% saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) milik perusahaan tambang asal Australia, Newcrest Mining Limited (Newcrest). Antam menilai cadangan yang ada di tambang milik NHM tidak sesuai dengan keinginan perusahaan.
Kendati demikian, Direktur Operasi dan Produksi Aneka Tambang Hartono mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan beberapa upaya untuk menambah cadangan emas, tak terkecuali dengan mengakuisisi perusahaan tambang.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Kamis (19/9)
Hartono menjelaskan, rencana akuisisi terus berjalan, sayangnya ia masih irit bicara terkait hal ini. "Ada (rencana akuisisi). Targetnya sebelum (cadangan) tambang lama habis," ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (19/9).
Adapun sebelumnya manajemen menyebut beberapa kriteria tambang emas incaran Aneka Tambang yakni memiliki status clean and clear (CnC) atau sejalan dengan aturan hukum. Tambang emas bidikan Antam juga harus mempunyai cadangan dan sumber daya cukup, memiliki tingkat keekonomian operasi kompetitif serta telah beroperasi dengan baik.
Sembari terus mencari tambang yang sesuai, anggota indeks Kompas100 ini juga terus melakukan eksplorasi di beberapa wilayah. Salah satunya memulai eksplorasi penambangan di area izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi di daerah Papua.
"Eksplorasi juga kita mulai di Pegunungan Bintang, perlu waktu sekitar lima tahun untuk sampai melakukan produksi," tambahnya.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 5.000 pada hari ini
Selain itu ANTM melanjutkan eksplorasi untuk di wilayah tambang Pongkor. Perseroan melihat adanya potensi cadangan dari tambang tersebut. Sehingga mereka sedang berupaya untuk menambah izin penambangan hingga 10 tahun ke depan.
"Pengajuan izin perpanjangan izin sudah submit, dari sisi dukungan masyarakat daerah, maupun provinsi sampai hari ini memberikan sinyal untuk perpanjangan," katanya.
Berdasarkan catatan Kontan, per Desember 2018 tercatat cadangan logam emas ANTM setara dengan 19 ton logam emas dan sumberdaya setara dengan 42 ton logam emas. Sementara target produksi tahunan sekitar 2 ton emas.
Memasuki tahun 2020, perseroan pun bakal memulai penambangan emas di area izin usaha pertambangan (IUP) Papandayan, Jawa Barat.
Baca Juga: Kebal sentimen negatif, saham penghuni Jakarta Islamic Index (JII) masih prospektif
Lebih lanjut Hartono bilang, saat ini Antam sedang melakukan pengujian penambangan atawa mining block test. Nantinya pihaknya membidik target produksi sebesar 700 kilogram (kg) sampai 800 kg per tahunnya, sementara IUP Papandayan memiliki cadangan sebesar 3,5 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News