Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam melihat prospek bisnis emas pada tahun ini terlihat positif sehingga memberikan peluang yang baik bagi Antam untuk meningkatkan produksi dan penjualan emas.
Emiten pertambangan emas grup MIND ID ini menargetkan peningkatan pendapatan volume operasional jika dibandingkan tahun 2024.
Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan, prospek bisnis emas pada tahun ini terlihat positif. Permintaan global terhadap emas sebagai aset safe haven tetap kuat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Terus Menanjak, Sejumlah Sentimen Ini Jadi Pemicunya
Selain itu, dengan meningkatnya minat investasi logam mulia Antam yang tercermin dari penjualan pada periode Januari-September 2024 sebesar 28,57 ton atau meningkat 47% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Hal itu memberikan peluang yang baik bagi Antam untuk meningkatkan produksi dan penjualan kami," kata Faisal kepada Kontan, Rabu (8/1).
Faisal bilang untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pelanggan produk logam mulia Antam, perusahaan terus melakukan inovasi yang salah satunya akan dilakukan pada bulan ini dengan peluncuran produk emas tematik Shio Ular Kayu untuk menyambut Imlek tahun ini.
Produk ini akan dirilis pada 8 Januari 2025 dan sudah mulai bisa dibeli pelanggan pada 9 Januari 2025.
Untuk tahun ini, kata Faisal, Antam menargetkan peningkatan pendapatan dan volume operasional dibandingkan tahun 2024. Rencana Antam untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar, yang diharapkan akan berkontribusi pada pendapatan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 6.000 Menjadi Rp 1.541.000 Per Gram, Rabu (8/1)
"Kami percaya dengan strategi yang kami terapkan, perolehan pendapatan akan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan," ujar Faisal.
Tahun ini Antam juga berfokus untuk melanjutkan berbagai proyek strategis yang sedang dijalankan perusahaan pada seluruh komoditas baik nikel, emas dan bauksit.
Faisal menambahkan, alokasi belanja modal (capex) untuk tahun ini telah direncanakan dengan cermat untuk mendukung ekspansi dan peningkatan kapasitas produksi. Namun, ia belum bisa memberikan angka besaran untuk capex pada tahun ini.
"Kami akan mengalokasikan sebagian besar capex kami untuk peningkatan fasilitas produksi dan teknologi. Rincian lebih lanjut akan kami sampaikan dalam laporan keuangan tahunan mendatang, tetapi kami pastikan bahwa alokasi ini akan memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," pungkas Faisal.
Selanjutnya: CNAF Targetkan Piutang Pembiayaan Sebesar Rp 8,12 Triliun di 2025
Menarik Dibaca: Rekomendasi Tema Pernikahan Kekinian untuk Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
