Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sebagian angkutan umum di Jakarta sudah menaikkan tarif menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak yang diberlakukan mulai Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB.
Salah satu angkutan yang sudah menaikkan tarif adalah C13 jurusan Ciledug-Kebon Jeruk. Salah seorang sopir, Johan (40), mengaku sudah menaikkan tarif sebesar Rp 1.000 agar tidak merugi. Menurut dia, kenaikan itu dia yang menentukan, bukan perusahaan tempat ia bernaung.
"Sudah dinaikin, pokoknya kenaikannya Rp 1.000. Abis kalo enggak gitu kita rugi. Masa malah nombok, kalo nunggu keputusan dari perusahaan lama keluarnya," kata Johan kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Hal senada diungkapkan oleh Delfi (35), supir metromini 70 jurusan Blok M-Joglo. Menurut dia semua metromini Jakarta sudah menaikan tarif, rata-rata sebesar Rp 1.000. Kenaikan tarif ini memang bukan keputusan dari PT Metromini akan tetapi inisiatif dari para sopir.
"Udah naik Rp 1.000, jadinya Rp 4.000 sekarang. Memang belum ada keputusan dari PT Metromini-nya. Cuma kalau nunggu gitu bisa enggak operasi kita pagi ini," kata Delfi.
"Katanya sih keputusan resmi dari PT Metromini jam 9 pagi ini. Cuma belum dapat kabar lagi," lanjut dia.
Selain itu Delfi juga meminta pengertian dari para penumpang atas kenaikan tarif metromini. "Minta pengertiannya aja buat penumpang walaupun tarifnya belum tarif resmi, lagian kita kan naikin harga pas BBM naik," ujar dia.
Delfi juga mengungkapkan sebagian metromini yang tidak bisa mengisi penuh tangki BBM belum berani beroperasi hari ini. "Banyak yang enggak operasi juga pagi ini. Kebanyakan sih emang yang mobil mereka enggak bisa full isi tangki bensin, jadi takut tekor," kata dia.
Salah seorang penumpang Metromini 70 pun mengaku pasrah dengan kenaikan tarif sebesar Rp 1.000. "Yah mau gimana lagi, orang BBM-nya aja udah naik, pasrah ajalah," ujar Yeti (53). (Desy Selviany)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News