Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Nomor 1951 K/30/MEM/2018, harga batubara acuan periode September 2018 sebesar US$ 104,81 per ton, turun 2,88% dari harga batubara acuan pada Agustus 2018 yang sebesar US$ 107,83 per ton.
Direktur Eksekutif Asosisasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia mengatakan salah satu penyebab penurunan HBA pada September ini dipengaruhi oleh China yang mengurangi porsi impor batubara.
Ia bilang, Indonesia coal index (ICI) tengah turun drastis, untungnya masih dapat ditopang oleh index newcastle. “ICI kita turun karena kondisi pasar internasional sekarang, khususnya di China dan India yang mengurangi impor,” katanya pada Kontan.co.id, Senin (17/9).
Selain itu, Hendra juga mengatakan pihaknya mengawatirkan keputusan pemerintah untuk menambah kuota ekspor batubara sebesar 100 juta ton. “Dengan kebijakan ini dikhawatirkan harga masih tertekan, apabila 100 juta ton teralisasi ya yang pasti dampaknya cukup besar,” imbunya.
Meski begitu, Hendra menyatakan dengan harga di atas US$ 100 per ton masih cukup kuat, hanya saja trennya menurun. “Kalau dari sisi pengusaha tentunya masih menginginkan harga yang kuat, meskipun trennya mengalami penurunan,” kata Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
