Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) masih terus melakukan pembahasan terkait rencana pemotongan produksi sebesar 15%--20% dari rencana awal di tahun ini. Hanya memang, rencana tersebut sangat bergantung pada kebijakan dan strategi bisnis masing-masing perusahaan produsen batubara.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, pergerakan harga batubara yang terus menurun belakangan ini membuat APBI perlu mengambil sikap. Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam asosiasi tersebut diimbau untuk memangkas target produksi di tahun 2020.
Harapannya, pemangkasan produksi tersebut akan mengurangi potensi kelebihan pasokan sehingga harga batubara berangsur-angsur dapat kembali pulih.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) tetap targetkan produksi batubara 90 juta ton tahun ini
Kendati begitu, ia mengaku pada dasarnya setiap produsen batubara memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam memandang kondisi pasar terkini. Ada perusahaan yang berniat menurunkan produksi dan ada pula perusahaan yang tetap mempertahankan target atau bahkan menaikkan produksi di sisa tahun ini.
“Kami memang mengimbau demikian, tapi pada akhirnya kami tidak punya kekuatan untuk memaksa perusahaan untuk melakukan penyesuaian target produksi,” ujar dia, Minggu (19/7).
APBI pun mempersilakan perusahaan batubara yang hendak melakukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB), baik menurunkan ataupun menaikkan target produksi, untuk berkomunikasi kepada Kementerian ESDM.