kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APOL tingkatkan utilisasi armada


Senin, 02 Juli 2018 / 15:28 WIB
APOL tingkatkan utilisasi armada
ILUSTRASI. RUPS Arpeni Pratama Ocean Line (APOL)


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) berupaya meningkatkan utilisasi armada miliknya. Tahun lalu, perusahaan ini sudah berhasil menggenjot utilisasi di level 60% hingga 70%. Padahal, tahun 2016 utilisasi armada masih dikisaran 30%-40%. 

Ferdy Suwandi, Sekretaris Perusahaan Arpeni Pratama Ocean Line mengatakan, salah satu katalis kenaikan utilisasi tersebut adalah membaiknya industri batubara sehingga berpeluang mendongkrak bisnis pengangkutan. Apalagi seluruh kapal miliknya sudah memenuhi azas cabotage sehingga segmen pengiriman luar negeri menjadi sasaran.

“Tahun ini harapannya lebih besar lagi, itu hanya untuk memenuhi kontrak saja. Pertumbuhan kami itu contractual jadi kebutuhan dan suplai kapal sesuai kebutuhan,” ujar Fendy, Senin (2/7).

Selama ini APOL tercatat baru melakukan pengiriman ekspor untuk komoditas non batubara. Namun, dengan semakin menggeliatnya sektor industri ini, Fendy berharap bisa APOL dapat mencuil pengiriman untuk tujuan ekspor.

“Kami harapkan dengan regulasi (azas cabotage) itu kami bisa export oriented itu yang kami harapkan besar. Ekspor kami sekarang ini masih komoditas non batubara, masih green product. Ini kalau yang sekarang (beroperasi) di luar itu dari Australia ke Cina dan kemana-mana, jadi bukan yang Indonesia,” terang Fendy.

Ke depan, APOL akan fokus pada kapal-kapal yang memiliki utilisasi baik seperti tugboat dan barges. Sedangkan jenis kapal tanker sudah dijual karena kontrak pengangkutan minyak dari Pertamina sudah berakhir. “Ke depan, kapal-kapal tua dan yang sudah tidak produktif akan kami jual untuk selesaikan (utang) perbankan,” kata Fendy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×