kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aprindo: Listrik padam membuat peritel pusing tujuh keliling


Senin, 05 Agustus 2019 / 17:11 WIB
Aprindo: Listrik padam membuat peritel pusing tujuh keliling


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyesalkan terjadinya pemadaman listrik sejak kemarin siang hingga hari ini. Pasalnya, hal tersebut membawa dampak kerugian bagi dunia usaha khususnya sektor ritel.

Tutum Rahanta, Wakil Ketua Umum Aprindo menjelaskan bahwa peritel menjadi susah dengan tidak adanya pasokan listrik. Khususnya untuk minimarket dan gerai stand alone yang harus menopang kebutuhan listriknya dengan genset.

"Kami harus menyediakan genset, kalau minyaknya habis bagaimana? sedang Pertamina tidak membolehkan beli pakai drigen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Baca Juga: Dirjen Ketenagalistrikan: Bukan tidak percaya, kami kirim tim ke Ungaran-Pemalang

Ia menyebut kondisi ini akan mengakibatkan cost peritel lebih tinggi dan tidak efisien. Sedangkan untuk peritel yang beroperasi di pusat perbelanjaan masih bisa sedikit bernafas lega karena biasanya pengelola pusat belanja sudah memiliki genset sendiri.

"Total untuk listrik itu bisa 2%-3% dari total pengeluaran kami, tetapi tergantung unit bisnis kalau department store itu besar karena butuh banyak pendingin dia," lanjutnya.

Belum ada kalkulasi berapa total kerugian yang diderita akibat pemadaman listrik tersebut, namun yang jelas banyak peritel yang terpaksa menambah cost agar gerainya beroperasi normal. Apalagi bila pemadaman berlarut-larut, akan membuat cost semakin bengkak.

Baca Juga: Listrik padam, gerai Indomaret tak bisa layani pembayaran non tunai

"Kalau beban genset tinggi, itu kan kami oleh pusat belanja hitung-hitungan biaya listriknya nantinya akan lebih tinggi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×