kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Aprindo: Listrik padam membuat peritel pusing tujuh keliling


Senin, 05 Agustus 2019 / 17:11 WIB
Aprindo: Listrik padam membuat peritel pusing tujuh keliling


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyesalkan terjadinya pemadaman listrik sejak kemarin siang hingga hari ini. Pasalnya, hal tersebut membawa dampak kerugian bagi dunia usaha khususnya sektor ritel.

Tutum Rahanta, Wakil Ketua Umum Aprindo menjelaskan bahwa peritel menjadi susah dengan tidak adanya pasokan listrik. Khususnya untuk minimarket dan gerai stand alone yang harus menopang kebutuhan listriknya dengan genset.

"Kami harus menyediakan genset, kalau minyaknya habis bagaimana? sedang Pertamina tidak membolehkan beli pakai drigen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Baca Juga: Dirjen Ketenagalistrikan: Bukan tidak percaya, kami kirim tim ke Ungaran-Pemalang

Ia menyebut kondisi ini akan mengakibatkan cost peritel lebih tinggi dan tidak efisien. Sedangkan untuk peritel yang beroperasi di pusat perbelanjaan masih bisa sedikit bernafas lega karena biasanya pengelola pusat belanja sudah memiliki genset sendiri.

"Total untuk listrik itu bisa 2%-3% dari total pengeluaran kami, tetapi tergantung unit bisnis kalau department store itu besar karena butuh banyak pendingin dia," lanjutnya.

Belum ada kalkulasi berapa total kerugian yang diderita akibat pemadaman listrik tersebut, namun yang jelas banyak peritel yang terpaksa menambah cost agar gerainya beroperasi normal. Apalagi bila pemadaman berlarut-larut, akan membuat cost semakin bengkak.

Baca Juga: Listrik padam, gerai Indomaret tak bisa layani pembayaran non tunai

"Kalau beban genset tinggi, itu kan kami oleh pusat belanja hitung-hitungan biaya listriknya nantinya akan lebih tinggi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×