Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indonesia masih menjadi pasar yang menarik bagi peritel asing untuk ekspansi meski perekonomian di beberapa tahun belakangan berjalan lambat. Salah satunya peritel asal Turki yang baru-baru ini membuka gerai di Indonesia dengan membawa merek LC Waikiki.
Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, tahun ini memang belum ada peritel asing yang membuka gerai di Indonesia. Namun bukan berarti pasar Indonesia tidak diminati, pasalnya banyak peritel asing yang masih melakukan survey market di Indonesia dan akan membuka gerai bila apreasiasi pasar bagus.
"Saya belum punya data (yang masuk) tetapi yang akan masuk bukan peritel dalam bentuk departement store atau supermarket. Yang akan masuk sekarang itu merek toko di luar dan akan membuka toko di mal. Itu ekspansi mereka dalam bentuk brand store," ujarnya saat ditemui KONTAN di Kementerian Perdagangan, kemarin (17/7).
Dirinya mengatakan nantinya peritel yang masuk merupakan merek-merek terkenal di luar negeri yang akan bekerja sama dengan mitra lokal untuk membuka toko. Potensi pasar Indonesia yang besar serta ekonomi yang terus bertumbuh menjadi alasan mereka. Apalagi biasanya setiap brand memiliki segmen tersendiri yang dituju.
Seperti diketahui, saat ini masalah yang dialami peritel adalah penurunan daya beli. Namun untuk beberapa kalangan, kebutuhan berbelanja harus tetap dilakukan. Dirinya mengatakan dari sisi jumlah pengunjung, orang yang datang ke ritel tidak mengalami pengurangan. Tetapi hanya jumlah barang yang dibeli saja yang mengalami penurunan.
Saat ini, brand store atau peritel yang tengah menjajaki pasar Indonesia berasal dari beberapa negara Asia dan Eropa. Untuk tahap awal biasanya pembukaan gerai akan dilakukan di kota-kota besar yang pasarnya sudah terbentuk. "Brand store banyak dari Jepang berniat masuk dan melihat pasar Indonesia. Eropa juga masih ada karena mereka melihat penduduk Indonesia besar dengan ekonomi yang masih bertumbuh," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News