Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test
JAKARTA. Rencana Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) meminta penurunan trading term tampaknya tidak digubris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Karena Aprindo menyerahkan keputusan itu kepada anggotanya.
Ketua Aprindo Benjamin Mailool mengatakan, permintaan Gapmmi menurunkan trading term itu adalah hal wajar dilakukan oleh para pedagang. Namun, ia tidak bisa memutuskan tentang penurunan itu. "Kita hanya bisa memfasilitasi saja," tutur Benjamin.
Menurut Benjamin, keputusan penurunan trading term ini ia serahkan kepada para peritel. "Ini kan negosiasi dagang," tuturnya. Namun, Benjamin menegaskan ia tidak akan melanggar Peraturan Presiden (Perpres) tentang trading term. Saat ini, Juklak Perpres ini sedang dibuat oleh Presiden. "Trading term itu bisa naik bisa turun, tergantung dari peritel," tandasnya.
Jika para peritel tidak menyetujui penurunan trading term ini, maka Gapmmi mending tidak menyetorkan barangnya. Pasalnya, Benjamin bercerita jika banyak pemasok yang siap memasukkan barang selain Gapmmi. Aprindo malah merasa heran dengan permintaan Gapmmi tentang penurunan trading term ini karena semua pihak sudah sepakat dengan Perpres tersebut. Benjamin menilai penurunan ini hanya dilakukan oleh sebagian pihak saja.
Sementara itu, Irawan D Kadarman Manager Komunikasi Carrefour mengatakan ada trading term yang akan dinaikkan namun ada juga yang tetap. Keputusan ini sangat tergantung dari negosiasi, besar kecilnya pengusaha, serta laku tidaknya barang yang dijual. "Tidak bisa dipukul rata," kilahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News