Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) telah mengusulkan harga patokan petani (HPP) gula sebesar Rp 9.100 per kilogram (kg).
Usulan itu disampaikan Kemtan setelah mendapatkan hasil kajian yang dilakukan Tim Independen yang terdiri dari akademisi dan peneliti Kemtan. HPP ini dinilai sudah ideal karena meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 8.900 per kg.
Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan, petani tebu sudah setuju dengan HPP Rp 9.100 per kg.
Alasannya, kebijakan itu diputuskan tim independen berdasarkan hasil penelitian harga pokok produksi tebu ditingkat petani. Karena itu, APTRI mendesak Kementerian Perdagangan (Kemdag) segera menetapkan HPP gula.
"Kemtan mengatakan telah mengirimkan usulan rekomendasi HPP gula sebesar Rp 9.100 per kg ke Kemdag dan kami mendesak Kemdag segera menetapkan HPP gula," ujar Arum kepada KONTAN, Rabu (16/5).
Ia bilang, para petani tebu sudah lama menunggu keputusan penetapan HPP gula ini. Kalau tidak, lanjut Arum, petani tebu akan turun ke Jakarta untuk menuntut Kemdag menetapkan sesegera mungkin HPP gula.
Arum berharap keputusan HPP gula sebaiknya sudah ditetapkan sebelum tanggal 21 Mei 2016. "Atau bisa saja pada 21 Mei saat Presiden Joko Widodo bertemu dengan petani dan mengumumkan HPP gula," harap Arum.
Sekretaris Jenderal Kemdag Srie Agustina masih belum menanggapi permintaan APTRI terkait penetapan HPP gula.
Namun, ia mengatakan, Kemdag akan berupaya menstabilkan harga gula sampai di pasar tidak lebih dari Rp 11.500 per kg di seluruh Pulau Jawa. Sementara untuk harga gula di luar Pulau Jawa paling banter Rp 12.000 per kg.
Bila Kemdag konsisten dengan harga tersebut, maka APTRI memprediksi harga gula ditingkat petani bisa mencapai Rp 9.100 per kg dan petani tebu akan semangat lagi menanam dan memperluas perkebunan tebu untuk kebutuhan gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
