Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menekankan pentingnya konsolidasi dan sinergi antarpelaku industri di sektor properti. Hal itu ditegaskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Arebi tahun 2025 yang digelar pada 18–19 Februari 2025
Ketua Umum Arebi, Clement Francis mengatakan Rakernas tersebut dihadiri oleh pengurus pusat, perwakilan daerah, dan pemangku kepentingan lain dengan tujuan memajukan industri properti secara profesional, beretika, serta bermanfaat bagi masyarakat.
Para peserta membahas sejumlah program kerja, termasuk digitalisasi administrasi organisasi dan keanggotaan, penegakan kode etik, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. “Harapannya, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi properti yang tepercaya sekaligus terlindungi dari praktik calo merugikan,” kata Clement dalam keerangannya, Rabu (19/2).
Baca Juga: Arebi Optimistis Industri Properti Semakin Berkibar Tahun 2025
Sidang komisi merumuskan beberapa program kerja tahunan di bidang Organisasi, antara lain perluasan anggota di berbagai wilayah yang didukung sistem administrasi digital. Di bidang Kode Etik, Arebi berfokus pada peningkatan kesadaran hukum dan etika bagi para broker, sehingga keamanan serta kenyamanan konsumen menjadi prioritas utama.
Selain pembenahan internal, lanjutnya, Arebi juga menjalin Hubungan dengan Pemerintah untuk memastikan setiap broker mematuhi standar legalitas. Hal ini diharapkan mampu menekan praktik ilegal dan menghadirkan iklim usaha jasa perantaraan perdagangan properti yang kondusif.
Pada bidang Riset dan Teknologi, pemanfaatan Multiple Listing Service (MLS) dipandang penting agar promosi dan pencarian properti kian efisien, didukung analisis data pasar properti yang akurat.
Clement menambahkan, Arebi akan terus berkomitmen mendorong pelatihan dan sertifikasi berkelanjutan. Melalui langkah ini, broker properti diharapkan senantiasa meningkatkan kualitas layanan, mulai dari pendampingan administrasi hingga penawaran properti sesuai kebutuhan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
