Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) optimistis industri properti tahun 2025 akan semakin bersinar. Pasalnya, pemerintah Presiden Prabowo mengusung program 3 juta rumah per tahun dan telah membentuk Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Untuk membahas isu-isu strategis dan perkembangan terbaru di sektor properti, Arebi menggelar The Biggest Real Estate Summit pada 20 November 2024 yang mempertemukan para pelaku industri properti, pakar, dan pemerintah.
Lukas Bong, Ketua Umum AREBI mengatakan, The Biggest Real Estate Summit 2024 membahas sejumlah isu, mulai dari pandangan investor asing terhadap properti Indonesia, peran penting industri properti terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dampak transformasi e-sertifikat terhadap tata laku transaksi properti, harapan dari stake-holder properti terhadap kabinet baru, penerapan teknologi properti terkait Ethical Practice dalam industri broker properti, dan upaya broker properti berjuang.
“The Biggest Real Estate Summit 2024 diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membangun jaringan serta bersinergi antara para stakeholder properti lainnya,” ujar Lukas dalam keterangannya, Rabu (20/11).
Baca Juga: Menilik Peranan Penting Agen Menumbuhkan Industri Properti
Budiarsa Sastrawinata, Immediate FIABCI Past World President 2023-2024 sekaligus Direktur Ciputra Group mengatakan, pasar yang bisa digarap broker properti terbuka mengingat populasi penduduk Indonesia yang besar.
“Industri broker properti akan terus berkembang. Broker properti juga bisa ikut bersama-sama mendorong agar target pertumbuhan ekonomi 8% bisa terwujud,” ujar Budiarsa.
Namun, di era digitalisasi, ia melihat bahwa broker properti harus memanfaatkan teknologi yang terus berkembang untuk memaksimalkan kinerjanya.
Ia menambahkan, para properti harus terus meningkatkan profesionalitas, menjalankan etika, berintegritas, dan menjalankan bisnis yang berkelanjutan, sehingga tidak hanya memberikan jasa tetapi juga menjadi konsultan bisnis yang terpercaya.
Lebih lanjut, Arebi menyambut baik program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah. Rencana menghapus pajak properti, yakni BPHTB 5% dan PPN 11% diharapkan dapat mendongkrak penjualan properti Tanah Air.
Baca Juga: Ini Daftar Bank Penguasa KPR di Indonesia
Lukas mengungkapkan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan regulator ataupun dengan instansi lainnya. Tak hanya di dalam negeri, Arebi juga aktif menjalin hubungan dengan orgranisasi international lainnya seperti FIABCI, ARENA, MIEA dan NAR.
“Arebi siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan perumahan yang dihasilkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyediakan hunian yang layak dan terjangkau, serta menciptakan pasar properti yang sehat dan transparan,” ujar Lukas.
Di sisi lain, Arebi juga berkomitmen mengedukasi dan melahirkan tenaga yang profesional melalui pelatihan broker properti. Asosiasi ini sudah memiliki
Multiple Listing Service (MLS) dan sudah dapat diimplementasi oleh khusus anggota Arebi. Tujuannya dengan sistem tersebut para anggota Arebi bisa saling co-broking.
Saat ini AREBI memiliki 1400 anggota yang terdiri dari perusahaan perantaraan perdagangan properti dan tersebar di 15 provinsi di Indonesia. Salah satu DPD AREBI yang baru terbentuk adalah DPD Arebi Kalimantan Timur.
Arebi juga akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-X pada 21 November 2024 untuk membahas arah kebijakan organisasi, pemilihan kepengurusan baru, serta penguatan peran Arebi. Terdapat 3 Calon Ketua Umum Arebi Masa Bakti 2024-2027, yakni Daniel Sunyoto, Asep Ahmad Rosidin dan Clement Francis.
Selanjutnya: Tersangka Pengadaan APD Covid19 Beli Pabrik Air Minum Rp 60 Miliar Pakai Uang Korupsi
Menarik Dibaca: Tonton 6 Film Bertema Kesepian Ini Saat Ingin Bersedih Seharian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News