kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Asahi bangun pembangkit di Cilegon


Kamis, 09 April 2015 / 11:46 WIB
Asahi bangun pembangkit di Cilegon
ILUSTRASI. Ini 7 Cara Mengatasi Tenggorokan Serak yang Mengganggu dengan Bahan Alami


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan asal Jepang Asahi Glass Co Ltd berencana menambah investasi US$ 400 juta lewat anak usahanya PT Asahimas Chemical di Indonesia. Lewat anak usaha ini, Asahi Glass berniat membangun pembangkit listrik berkapasitas 250 megawatt (MW) di Cilegon, Banten.

Proyek pembangkit ini bertujuan untuk menekan biaya produksi produk kimia yang sudah dikembangkan Asahimas Chemical sejak tahun 1989. Dengan memiliki pembangkit sendiri, perusahaan yang memproduksi produk kimia hilir ini bisa melakukan efisiensi produksi.

Dalam pernyataan resmi Asahi Glass, Rabu (8/4), Takuya Shimamura, Chief Executive Officer (CEO) Asahi Glass menyatakan, pembangkit listrik berbahan bakar batubara tersebut dibangun di lokasi pabrik Asahimas Chemical di Cilegon, Banten. Apabila sesuai rencana, pembangkit tersebut dipersiapkan beroperasi tahun 2017 mendatang. Pembangkit itu akan menjadi andalan Asahi Glass untuk memperkuat bisnis kimianya di Indonesia. "Investasi ini akan mengurangi beban listrik Asahi Glass dan meningkatkan daya saing di Indonesia dan Asia Tenggara," jelas pernyataan resmi AGC.

Asahi Glass berbisnis produk kimia berupa klor-alkali di Indonesia. Dalam risetnya, bisnis ini tumbuh 5% per tahun di Asia Tenggara. Sekitar 70% pasar klor-alkali di Asia Tenggara berada di Indonesia, Thailand dan Vietnam. Selain di Indonesia, Asahi Glass juga punya pabrik di Thailand dan Vietnam.

Dengan memiliki pembangkit sendiri, Asahi Glass bisa leluasa menambah produksi di Indonesia. Perlu diketahui, Asahimas Chemical memiliki pabrik di lahan seluas 91 hektare di Cilegon. Secara spesifik, pabrik itu memproduksi tiga jenis produk kimia, yaitu; soda kaustik, vinyl chloride monomer (VCM) dan polyvinyl chloride (PVC).

Dalam rencana Asahi Glass, tahun ini ada penambahan produksi ketiga produk kimia tersebut. Untuk produksi soda kaustik akan naik dari 500.000 ton per tahun menjadi 700.000 ton per tahun. Untuk produksi VCM akan naik dari 400.000 ton per tahun menjadi 800.000 ton per tahun. Begitu juga dengan produksi PVC yang akan naik dari 300.000 ton menjadi 550.000 ton per tahun.

Beban listrik tinggi

Muhammad Khayam, Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian menilai, kehadiran pembangkit baru ini memang krusial bagi Asahimas Chemical. Perusahaan ini bisa lebih kompetitif  jika memiliki pembangkit sendiri. "Pembangkit listrik ini bisa menekan biaya listrik," ujar Khayam kepada KONTAN, Rabu (8/4).

Khayam menjelaskan, listrik sangat dibutuhkan dalam rangkaian proses produksi soda kaustik, CVM dan PVC. "Bisa dibilang, energi listrik itu adalah bahan baku bagi industri soda kaustik. Jadi bisa dibayangkan besarnya konsumsi listriknya," kata Khayam.

Sebab, menurutnya, pembuatan soda kaustik dan PVC memerlukan reaksi kimia yang bernama elektrolisis. Proses ini memerlukan energi listrik amat besar. Dalam hitungan Khayam, penggunaan listrik di industri ini bisa mencapai 40% dari total biaya produksi.

Bandingkan dengan pemakaian listrik industri manufaktur lain yang hanya mengkonsumsi listrik 10%-15% dari biaya produksi. "Tahun lalu mereka harus membayar beban listrik hingga Rp 1 triliun," ujar Khayam.

Ia memperkirakan, jika pembangkit listrik itu beroperasi, Asahimas Chemical bisa menekan biaya produksi amat signifikan. "Hitungan kasar saya, bisa mengurangi beban  biaya produksi sampai 20%," tambah Khayam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×