Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menganggarkan belanja modal (capital expenditure) Rp 1,6 triliun pada tahun ini. Rencananya dana tersebut akan dilakukan untuk membeli 11 kapal jenis Ro-Ro, revitalisasi pelabuhan, dan digitalisasi tiket.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, Anggaran tersebut paling besar akan dipakai untuk penambahan armada.
"Dalam 5 tahun, ASDP memerlukan 54 kapal dengan kebutuhan dana Rp1,8 triliun. Namun tahun ini ASDP akan membeli 11 armada baru," ujar Ira kepada kontan.co.id, Jumat (7/2).
Baca Juga: Catat, pembelian tiket kapal akan dilakukan secara online mulai Maret
Untuk dalam negeri, ASDP berfokus pada pembelian kapal, yakni 54 kapal hingga lima tahun ke depan dan 11 kapal tahun ini, kemudian revitalisasi pelabuhan (Ketapang, Gilimanuk, Ketapang, Kayangan, Padangbai dan Lembar) serta digitalisasi di empat pelabuhan (Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk).
Per 1 Maret nanti sudah tidak ada lagi pembelian tiket Go Show atau beli di tempat. Seluruhnya harus reservasi online, dengan itu juga manifes bisa diprediksi atau dibuat sebelum perjalanan.
Ira menuturkan, dengan reservasi online, pada saat lebaran nanti sudah tidak ada lagi puluhan orang mengantre berkilo-kilo meter, berjam-jam karena reservasi online.
Baca Juga: ASDP akan ekspansi dan rambah sektor pariwisata.
"ASDP juga akan melakukan revitalisasi di semua pelabuhan yang dikelola ASDP, dengan lama pengerjaan selama 1 tahun. Selanjutnya, ASDP akan melakukan digitalisasi pembelian tiket, sebab masih ada beberapa pelabuhan yang masih menjual tiket secara manual," katanya.
Lanjut Ira, proses digitalisasi ini perlu dilakukan secara bertahap, sebab ada 35 pelabuhan dengan 45 lintasan. Targetnya, proses digitalisasi akan selesai dalam waktu 1,5 tahun.