kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Asing lirik bisnis pemakaman


Minggu, 29 November 2015 / 22:17 WIB
Asing lirik bisnis pemakaman


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Tempat pemakaman alias kuburan telah menjadi ladang bisnis yang subur, dan mengundang minat banyak pebisnis, termasuk dari luar negeri.  

Sejumlah pemain besar yang sudah cukup lama menggarap bisnis ini, antara lain Grup Lippo yang memiliki San Diego Hills Memorial Park.

Ada pula Al-Azhar Memorial Garden milik Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar melalui PT Berkah Gemilang. Ada pula Taman Kenangan Lestari milik PT Alam Hijau Lestari dan Taman Memorial Graha Sentosa milik Artha Graha.

Nah, ceruk bisnis ini juga menarik minat investor asing. Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), menerima minat investasi pada penyediaan bisnis pemakaman sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 270 miliar dari investor asing. Investasi tersebut untuk pengembangan lahan 75 hektar (ha).

"Ada salah satu investor asing yang akan bekerjasama dengan mitra lokal untuk menanamkan modal pada usaha tersebut," kata Franky, Jumat (27/11).

Investor asing tersebut adalah Nirvana Asia Ltd yang masuk melalui PT Nirvana Memorial Nusantara dengan cara akuisisi saham sebesar 70% atau senilai US$ 1,3 juta atau setara Rp 17,5 miliar.

Perusahaan yang berpusat di Hong Kong ini telah mengakuisisi lahan seluas 75 ha di Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Lahan yang akan dikembangkan menjadi tempat pemakaman tersebut akan mulai dijual pada awal 2016.

Medan adalah lokasi ketiga Nirvana Asia dalam mengembangkan jasa tersebut. Sebelumnya, perusahaan ini telah menggarap bisnisserupa di Karawang tahun 2003 dan di Tangerang pada tahun 2014.

Nirvana memilih masuk ke kota Medan karena Kota Melayu Deli ini sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia dan masyarakat berdarah China banyak tiga di kota tersebut.

Dato Hon Kong Kong, Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Nirvana Asia Ltd, mengatakan, perusahaannya pengembangkan bisnis tempat pemakaman karena permintaan untuk layanan perawatan kematian di negara-negara di Asia terus meningkat.

"Ke depan, kami akan memperkuat operasional dan secara aktif memperluas ke pasar baru," terang Dato Hon.

BPKM susun kepastian bidang usaha pemakaman

Franky menambahkan, pihaknya akan membahas mengenai kepastian bidang usaha tersebut karena bisnis pemakanan belum memilki rumah yang menaungi sektor usaha tersebut.

Nah, kepastian ini untuk menjadi panduan investasi bagi para investor yang ingin masuk ke industri tempat penyediaan perawatan kematian.

"Beberapa investor asing turut antusias untuk menikmati pasar dalam bisnis pemakaman ini," tambah Franky.

Sektor pemakaman terbagi dalam dua kegiatan. Pertama jasa pemakaman, dan kedua lahan pemakaman sebagai sektor properti.

Minat investasi asing yang masuk dalam pemakanan ini muncul seiring dengan minat investasi senior living.

Sebelumnya, tercatat minat investasi yang masuk dari sektor ini berasal dari investor Jepang dan Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×