Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segambreng pekerjaan rumah bakal menghampiri Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan dilantik pada besok sore. Beragam harapan dan keyakinan disematkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur baru yang diusung PKS dan Gerindra tersebut, salah satunya muncul dari asosiasi-asosiasi usaha.
Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) mengatakan bahwa nantinya pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno harus memacu sektor pariwisata. Asal tahu saja, dalam 23 janji selama masa kampanye, Anies-Sandi memasukkan pengembangan pusat-pusat pariwisata, tempat-tempat bersejarah dan pusat-pusat kegiatan warga.
“Kalau izin pasti kami harapkan lebih mudah, namun terutama soal toko offline seperti kami sangat membutuhkan turis. Berarti peran Dinas Pariwisata harus bersinergi dengan perdagangan, turis adalah solusi ritel di zaman online saat ini,” kata Budihardjo kepada KONTAN, Minggu (15/10).
Dirinya juga mengaku asosiasi siap bekerja sama untuk membentuk tim agar bisa membantu program pemprov, khususnya yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi yang ujungnya akan membuat peritel offline bisa bernafas. Apalagi Anies-Sandi juga memiliki program OK Oce yang salah satunya adalah membangun OK Oce mart yang digadang-gadang sebagai program unggulan keduanya. “Perlunya kerja sama dalam bentuk tim Hippindo, APBBI, Dinas Pariwisata dan Perdagangan, termasuk Kementerian Keuangan untuk dapat tax refund untuk turis,” lanjutnya,
Sementara itu, Tutum Rahanta, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap, Anies dan Sandi mampu memenuhi janji-janjinya selama masa kampanye. Tidak hanya menjalankan program sendiri, menurutnya keduanya perlu melanjutkan program-program yang sudah baik yang dijalankan oleh pendahulunya agar kesinambungan terus berlangsung.
Terkait dengan OK OCE Mart, dirinya tidak terlalu mengambil pusing selama regulasi dilakukan dan dijalankan. “Saya kira siapapun bisa melakukan aktivitas apa saja sesuai dengan aturan yang ada, kita bebas bersaing dengan mekanisme yang ada,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News