Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk siap merealisasikan target penambahan kendaraan baru tahun ini. Perusahaan itu baru saja meneken kredit Rp 220 miliar dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Kucuran kredit itu akan mereka pakai untuk belanja 1.000 kendaraan.
Tambahan 1.000 kendaraan baru itu akan masuk garasi Adi Sarana secara bertahap. Akhir Agustus ini, 100–200 kendaraan akan masuk garasi mereka. "Karena kami belanja seri–seri kendaraan terbaru, yang mulai diperkenalkan pada pemeran mobil Agustus 2015," kata Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan PT Adi Sarana Armada Tbk kepada KONTAN, Kamis (6/8).
Mayoritas pilihan Adi Sarana adalah kendaraan multi-purpose vehicle (MPV). Sebut saja mobil merek Xenia, Avanza dan Kijang.
Asal tahu saja, kredit Rp 220 miliar dari Sumitomo tersebut menjadi bagian dari total alokasi dana belanja modal untuk belanja kendaraan tahun ini yakni Rp 800 miliar. Perusahaan berkode ASSA di Bursa Efek Indonesia itu mengandalkan semua sumber pendanaan dari perbankan.
Selain Sumitomo, Adi Sarana mengaku juga memiliki fasilitas kredit dari Bank Mandiri dan BCA. Komitmen kredit dari dua perbankan nasional itu mencapai Rp 1,2 triliun. "Jumlah itu bukan untuk digunakan tahun ini saja tapi juga sampai tahun depan," terang Hindra.
Hingga semester I-2015, Adi Sarana sudah membelanjakan duit Rp 370 miliar untuk menambah kendaraan anyar. Total kendaraan mereka, baik berupa mobil maupun sepeda motor di paruh pertama tahun ini adalah 16.222 unit kendaraan.
Target maksimal penambahan kendaraan Adi Sarana sepanjang tahun ini 17.500 unit kendaraan. Jadi, perusahaan tersebut masih harus mengejar target belanja kendaraan baru sebanyak 1.278 unit kendaraan.
Lalu, dengan rencana belanja 1.000 kendaraan baru tadi, berarti Adi Sarana masih harus mewujudkan rencana belanja 278 unit kendaraan lagi.
Kerek tarif sewa
Adi Sarana optimistis belanja kendaraan mereka tahun ini tak akan sia-sia. Mereka percaya, perlambatan ekonomi saat ini justru akan membikin bisnis sewa kendaraan mereka laris karena korporasi mengerem belanja kendaraan. Lalu sebagai gantinya, korporasi memilih menyewa kendaraan untuk operasional.
Informasi saja, bisnis sewa kendaraan adalah tulang punggung Adi Sarana. Kebanyakan pelanggan korporasi mereka adalah perusahaan di sektor keuangan, telekomunikasi, dan distribusi.
Selain menambah jumlah kendaraan, Adi Sarana juga melancarkan dua strategi lain. Pertama, mengerek tarif sewa kendaraan sekitar 5%.
Untuk kendaraan baru, manajemen Adi Sarana menyebut ada lima sebab menaikkan tarif sewa. Meliputi harga beli mobil, bunga kredit kepemilikan kendaraan, asuransi kendaraan, tarif layanan dan inflasi. "Akan mulai naik sejak mobil baru nanti datang Agustus ini," kata Hindra.
Tarif sewa kendaraan yang Adi Sarana patok tentu saja beragam, tergantung jenis kendaraan dan ketentuan lain. Contoh tarif sewa satu unit Avanza saat ini adalah Rp 3,8 juta - Rp 4,5 juta per bulan.
Kedua, menambah dua cabang di Jambi dan Bengkulu. Ini adalah cara Adi Sarana mendekatkan diri dengan pelanggan. Sebelumnya, pelanggan di dua kota itu mereka layani melalui cabang di Palembang.
Di luar bisnis sewa kendaraan, Adi Sarana juga mengejar bisnis lelang. Perusahaan itu berhasrat melelang 4.000 - 5.000 kendaraan bekas tahun ini. Semester I-2015 kemarin, mereka sudah melelang 2.000 kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News