Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) berangsur pulih dalam waktu beberapa waktu terakhir ini.
Head of Corporate Communications Astra International, Boy Kelana Soebroto, mengatakan, salah satu indikator yang dapat dilihat adalah kinerja penjualan otomotif Astra yang mengalami perbaikan.
Boy menjelaskan bahwa sampai bulan Mei 2021 penjualan berangsur membaik dan kembali normal ke posisi sebelum pandemi dengan membukukan pertumbuhan positif jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jika melihat data penjualan bulan Mei, penjualan mobil Astra mencapai 28.376 unit dengan 5.807 unit kendaraan LCGC. Penjualan mobil Astra pada Mei 2021 mengalami sedikit penurunan ketimbang penjualan pada bulan April 2021 seiring dengan adanya momentum Lebaran.
Baca Juga: Dukung bisnis konsumen, Isuzu dorong kendaraan komersial yang efisien
Di paruh kedua tahun ini, Astra bakal tetap fokus untuk memperkuat sinergi ekosistem dan melanjutkan upaya-upaya bagi keunggulan operasional, pengelolaan modal kerja, dan cost leadership untuk terus meningkatkan daya saing dan penetrasi produk dan layanan untuk bisnis yang sudah ada.
Sembari itu, Astra terbuka untuk menjajaki peluang bisnis yang menawarkan prospek jangka panjang yang menjanjikan dengan model bisnis berkelanjutan, serta sektor-sektor baru yang tumbuh dengan perilaku konsumen yang terus berkembang, sizeable dengan tingkat keuntungan ekonomi yang baik dan menciptakan potensi kolaborasi strategis dengan ekosistem Grup Astra, serta tetap menjaga neraca keuangan secara disiplin.
"Astra aktif meninjau potensi pengembangan bisnis ke depan. Banyak sektor yang dipelajari. Sebagian sektor yang terkait dengan bisnis yang sudah ada di Grup sebagian lainnya sektor-sektor baru namun prospeknya menjanjikan di masa depan," kata Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti, Kamis (17/6).
Hingga kuartal pertama 2021, ASII telah menyerap belanja modal sebesar Rp1,4 triliun. Manajemen Astra mengaku akan selalu memantau belanja modal dan secara selektif memprioritaskan hal-hal yang sangat penting yang tidak dapat ditunda, serta memastikan belanja modal digunakan untuk keberlanjutan bisnis.
Selanjutnya: PPA jadi pemegang saham Indosat (ISAT), begini rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News