Reporter: Nadia Citra Surya |
JAKARTA. Imbas kenaikan harga baja tak hanya memukul industri sepeda motor yang sebagian besar produksinya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga membuat cemas sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil.
"Tren kenaikan harga baja ini memang membuat kami was-was," ujar Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy. ATPM mobil Honda asal Jepang ini sejauh ini masih bersikap wait and see menghadapi kenaikan harga baja.
Sementara itu, Juru Bicara Toyota Astra Motor (TAM) Achmad Rizal mengaku masih harus berhitung ulang soal efek kenaikan harga baja tersebut. "Kami akan menghitung ulang imbas kenaikan baja terhadap harga jual dan membicarakannya dengan pihak manufacturing," terang Ahmad kepada KONTAN.
Jonfis mengakui, kepastian naiknya harga baja yang telah dirilis sejumlah pemasok memang membuat pihaknya bersiaga. Meski demikian ia mengaku belum berani mengambil sikap soal harga jual.
Apalagi, lanjut Jonfis, ada banyak komponen biaya di luar baja yang juga berpotensi mendongkrak harga jual. "Sebut saja kebijakan perpajakan untuk otomotif, serta rencana pembatasan distribusi BBM (Bahan Bakar Minyak)," papar Jonfis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News