kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia datangi Kemtan bicarakan impor sapi


Kamis, 08 Oktober 2015 / 17:55 WIB
Australia datangi Kemtan bicarakan impor sapi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Hubungan Perdagangan antara Indonesia dan Australia mulai memasuki sejarah baru. Saat ini, Indonesia tidak lagi menjadikan Australia sebagai satu-satunya negara tujuan impor daging sapi, dan sapi bakalan.

Kebijakan pemerintah yang membuka peluang impor dari Meksiko, Kanada, New Zealand, dan India membuat Negara Kanguru tersebut harus melakukan pendekatan baru.

Salah satunya dengan kunjungan Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia Barnaby Joyce ke Indonesia dan menemui Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantornya, Kamis (8/10).

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, kedua pihak sepakat memperkuat kerjasama bilateral, khususnya dalam hal ekspor impor produk-produk pertanian seperti minyak sawit, buah-buahan dan daging sapi.

Dalam pertemuan tersebut, Mentan Amran mengatakan, Indonesia masih tetap mengimpor sapi bakalan dan daging sapi dari Australia. Namun volume impornya akan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Namun kebijakan untuk mengipor dari negara lain tetap dibuka lebar untuk mencari harga yang lebih rendah dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang. "Kami tadi sepakat untuk saling mempermudah ekspor impor di antara kedua negara," ujar Amran usai menerima Barnaby.

Amran mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia yang membuka peluang impor daging sapi dari banyak negara dapat dipahami pihak Australia. Namun Australia juga meminta agar kerjasama di antara kedua negara tidak kendur.

Apalagi Australia juga mengimpor minyak sawit, mangga dan salak dari Indonesia. "Saya menawarkan mereka mangga dan salak supaya dibantu masuk ke Australia, dan dia berjanji akan mempermudah," imbuh Amran.

Sementara itu, Mentan mengatakan Australia menaruh perhatian besar terkait rencana Indonesia mengimpor sapi dari India, apalagi dengan persiapan pembangunan Pulau Karantina yang memungkinkan sapi dari Australia masuk. Kendati begitu, proses pemasukan tersebut masih butuh waktu karena diperkirakan Pulau Karantina yang lokasinya ada di Pulau Naduk, Bangka Belitung, baru mulai beroperasi di tahun 2017. "Saya katakan ke beliau, kami masih menjajaki pembelian dari India," terang Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×