kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Axiata kian serius garap layanan digital


Rabu, 12 Oktober 2016 / 07:40 WIB
Axiata kian serius garap layanan digital


Reporter: J. Ani Kristanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Benci tapi rindu, itulah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan hubungan antara operator seluler dengan layanan berbasis over the top (OTT). Keberadaan layanan OTT menjadi berkah lantaran mampu mendongkrak bisnis data, sekaligus juga mengancam keberlangsungan sejumlah bisnis mereka.

Whatsaap misalnya, telah mencuri 50%-90% pendapatan dari layanan suara (voice) dan pesan singkat/short messaging service (sms).

Tentu saja, perusahaan operator telepon seluler (ponsel) tak bisa tinggal diam. Mereka pun kian serius menggarap bisnis digital. Axiata salah satunya. Sebagai pemain utama bisnis telekomunikasi di kancah regional, perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia ini, terus mengembangkan layanan digitalnya.

Dominic Arena, Axiata Group Chief Strategy Officer mengakui bahwa mereka tak bisa bersaing secara langsung dengan perusahaan penyedia OTT. Namun, untuk menghadapinya, Axiata akan fokus pada layanan digital.

"Sudah dua tahun ini, kami mulai sangat fokus pada digital services business untuk aplikasi entertainment, ecommerce, fintech dan pendidikan, seperti yang dibutuhkan oleh konsumen," kata Dominic.

Sejauh ini, lewat anak usahanya, Axiata Digital Services, Axiata sudah menjalankan cukup banyak bisnis digital di sejumlah negara dengan empat klasifikasi bisnis. Pertama, digital advertising and activation, yang diwakili Digital Reach, Mobi Reach, AdReach dan lainnya.

Kedua, digital commerce/marketplace. Elevania termasuk di sini. Ketiga, mobile money. Seperti, XL tunai, Smart Luy, dll. Keempat, digital entertainment dan education, seperti aplikasi musik Younder. Dan, kelima adalah disruptor model/OTT seperti Freedom Pop dan Twig.

Pertumbuhan pendapatan dari bisnis ini pun cukup mengagumkan. Dalam setahun terakhir peningkatan yang diperoleh dari bisnis digital ini mencapai 2,7 kali. Sementara, selama 4 tahun sejak berdirinya bisnis digital tahun 2013,  pertumbuhan mencapai 11,5 kali.

"Ini sangat signifikan, bila dibandingkan nilai investasinya,"ujar Mohd Khairil Abdullah, CEO Axiata Digital tanpa menyebutkan nilai pendapatannya.

Oleh karena itu, layanan digital bakal menjadi tumpuan bagi industri telekomunikasi di masa mendatang. Sebab, seiring penetrasi ponsel yang kian tinggi dan trafik data yang makin besar, operator akan lebih mengutamakan bisnis-bisnis yang mengacu pada analisis perbedaan yang kompetitif, digitalitation dan kesederhanaan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×