Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), pengelola bioskop CGV Cinemas tetap berupaya untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya meski pandemi Covid-19 sempat membuat perusahaan harus menutup layar sementara waktu.
Sales and Head of Marketing CGV Cinemas Manael Sudarman mengatakan, guna mempertahankan kinerja selama bioskop tutup, perusahaan menjajaki kerja sama dengan sejumlah produser film agar tetap menayangkan konten-konten yang baru.
Baca Juga: Bioskop kembali buka 29 Juli 2020, begini persiapan Graha Layar Prima (BLTZ)
Selain itu, dengan konsep Cultureplex, CGV juga terus memberikan beragam jenis konten, baik penayangan di layar maupun pertunjukan langsung. "Kami percaya bahwa platform offline CGV (bioskop) dapat digunakan sebagai pusat ekspresi seni budaya," kata dia, Jumat (19/7).
Nah, memasuki paruh kedua tahun 2020, BLTZ tak hanya fokus pada model bisnis pemutaran film saja. Manael menjelaskan, perusahaan bakal menyediakan beberapa program musik dan komedi di kuartal III dan kuartal IV tahun ini.
Selanjutnya, BLTZ juga memperkuat pengembangan di kanal digital dengan memproduksi beragam konten yang mungkin dapat di jual ke potential partners.
Hingga kuartal I-2020, BLTZ telah merealisasikan pembukaan dua bioskop baru, yakni di Sentul, Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur. Sampai saat ini perusahaan telah memiliki 69 bioskop dengan total 401 layar.
Baca Juga: Pembukaan bioskop positif bagi saham BLTZ dan FILM, tapi Netflix bisa jadi tantangan
"Perusahaan berencana untuk membangun sebanyak mungkin bioskop baru dari yang dibangun pada tahun 2019. Namun, mengingat pandemi Covid-19, target spesifik ini dapat berubah," papar Manael.
Pada periode Januari-Maret 20202, pendapatan bersih yang diraih BLTZ hanya Rp 254,52 miliar, menyusut 12,91% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 292,26 miliar.
Selain pendapatan berkurangan, rugi bersih BLTZ justru naik menjadi Rp 54,31 miliar di akhir Maret lalu. Padahal di kuartal I-2019, rugi bersih perusahaan hanya Rp 3,64 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News