Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak ada ekspor konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tertahan, menanggapi laporan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian soal penurunan pertumbuhan ekonomi Papua Tengah.
Sebelumnya, Tito melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa pertumbuhan ekonomi Papua Tengah pada kuartal III-2025 tercatat minus 4,74% year-on-year (yoy).
Tito menyebut beberapa faktor penyebab, termasuk ekspor Freeport yang terhambat, kebakaran smelter, serta longsor yang menahan produksi.
Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi Timika bahkan mengalami kontraksi mencapai minus 8 persen.
Baca Juga: AFPI Sebut Fintech Lending Tak Pernah Lakukan Kesepakatan Penentuan Bunga Pinjaman
"Yang tertinggi (penurunan ekonomi) misalnya Maluku Utara, ada yang minus yaitu Papua Tengah. Saya sampaikan, beliau (Presiden) tanya kenapa penyebabnya, di antaranya karena adanya ekspor dari Freeport yang tertahan, adanya smelter yang pernah terbakar, kemudian ada longsor ya di mana produksinya mereka menjadi tertahan," kata Tito, dikutip dari laman Sekretariat Negara, Kamis (27/11/2025).
Menanggapi hal tersebut, Bahlil menegaskan, “Saya harus mengatakan bahwa untuk ekspor konsentrat Freeport, tidak ada yang tertahan. Semuanya sudah selesai dan sekarang waktunya sudah selesai. Jadi nggak ada yang ditahan-tahan.”
Ia juga menambahkan bahwa izin ekspor konsentrat tembaga Freeport telah rampung.
Kebakaran smelter yang terjadi pada 14 Oktober 2024 sempat memicu perpanjangan izin ekspor konsentrat Freeport, yang berakhir pada 16 September 2025.
Baca Juga: Bunga Kredit WOM Finance Tak Langsung Disesuaikan Meski Suku Bunga BI Turun
Saat ini, PTFI belum beroperasi penuh akibat longsoran lumpur di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
Insiden ini menghentikan pasokan konsentrat ke smelter PTFI di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur. Freeport menargetkan smelter tersebut kembali beroperasi pada kuartal II-2026.
Produksi konsentrat dari tambang Big Gossan dan DMLZ tercatat 70.000 ton per hari, setara 30% dari kapasitas total 210.000 ton per hari, yang seluruhnya dipasok ke smelter PT Smelting di Gresik, Jawa Timur.
Selanjutnya: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Periode 27 November-10 Desember 2025
Menarik Dibaca: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Periode 27 November-10 Desember 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












