kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakrie Power Gandeng Perusahaan Korea


Kamis, 25 Maret 2010 / 09:02 WIB
Bakrie Power Gandeng Perusahaan Korea


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. Satu persatu perusahaan swasta yang getol membangun Independent Power Producer (IPP) bermunculan. Salah satunya adalah PT Bakrie Power Corporation. Perusahaan energi milik keluarga Bakrie ini berencana menggandeng Korea Electricity Power Company (KEPCO). KEPCO adalah produsen listrik asal Korea Selatan.

Rencananya, keduanya akan membentuk perusahaan patungan (joint venture). "Kami akan memiliki saham mayoritas dalam kerjasama itu," tukas Direktur Bakrie Power Ali Herman Ibrahim, Rabu (24/3). Nantinya, Bakrie Power akan menguasai 65% saham di perusahaan patungan. Adapun KEPCO cukup mengempit 35% sisanya.

Perusahaan patungan tersebut akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sangatta, Kalimantan Timur dengan kapasitas 2x100 Megawatt. Jika tak ada halangan, PLTU tersebut akan di bangun di sekitar wilayah pertambangan batubara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC). KPC adalah anak usaha PT Bumi Resources Tbk, perusahaan milik Bakrie yang menjadi produsen batubara terbesar di Indonesia. Catatan saja, Bakrie Power merupakan anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk, induk Bumi.

Nah, untuk menyelesaikan proyek tersebut, Bakrie Power memiliki waktu tiga tahun. Jika tidak ada aral melintang, pembangunan pembangkit akan dilakukan mulai 2013 dan akan rampung pada 2016 mendatang. Ali menghitung, nilai investasi untuk proyek tersebut mencapai US$ 350 juta sampai US$ 400 juta. Sayang, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai sumber pendanaan proyek ini.

Menurut Ali, Bakrie Power menggandeng KEPCO lantaran perusahaan asal Negeri Ginseng tersebut memiliki segudang pengalaman dalam mengembangkan pembangkit listrik swasta. Saat ini, seluruh proses perizinan sudah diperoleh dari Pemerintah Daerah Kalimantan Timur.

Di saat yang sama, Bakrie Power sendiri sudah merampungkan berbagai persiapan teknis. Alhasil, kedua perusahaan tinggal merampungkan negosiasi harga pembelian listrik dengan PT PLN yang membeli listrik itu. "Kami ajukan harga ke PLN di atas 6,5 dolar AS per kwh,"kata Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×