kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bali Towerindo yakin permintaan menara telekomunikasi masih tinggi


Jumat, 27 Juli 2018 / 17:44 WIB
Bali Towerindo yakin permintaan menara telekomunikasi masih tinggi
ILUSTRASI. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) yakin permintaan bisnis infrastruktur menara telekomunikasi bakal meningkat. Kendati infrastruktur menara sudah tersebar hampir merata, tetapi permintaan operator seluler untuk meningkatkan kapasitas diprediksi bakal jadi pemicu naiknya permintaan tersebut.

Wakil Direktur Utama BALI Lily Hidayat mengatakan, beberapa waktu lalu permintaan menara lebih mengutamakan perluasan jangkauan di wilayah-wilayah yang belum terjangkau. “Kini beda, operator seluler ingin meningkatkan layanan sehingga permintaan kapasitas meningkat,” kata Lily kepada Kontan.co.id, Selasa lalu (24/7).

Model menara yang kini dibangun juga sedikit berbeda dengan waktu lalu. Kepadatan wilayah membuat opsi membangun menara dalam bentuk micro cell pole lebih bisa diaplikasikan ketimbang tower tiga kaki atau tower empat kaki. “Walaupun permintaan untuk perluasan jangkauan juga masih ada,” jelas Lily.

Di tahun ini saja, BALI menargetkan membangun 800 menara-1.000 menara lagi. Lily masih enggan mengungkapkan berapa menara yang telah dibangun perusahaannya hingga tengah tahun ini karena laporan keuangan semester I 2018 belum dipublikasikan.

Catatan Kontan, modal belanja BALI yang dialokasikan untuk pengembangan bisnis sebesar Rp 800 miliar di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×