Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi, AP II saat ini sedang melakukan pengembangan Bandara Banyuwangi. Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi "Tourism Triangle" untuk mensinergikan pariwisata di ketiga daerah tersebut. Dalam rangka mendukung program tersebut Bandara Banyuwangi akan dikembangkan menjadi *Low Cost Carrier Airport* (LCCA).
"Selaras dengan target Kementerian Pariwisata yaitu mencapai 20 juta wisman pada tahun 2020, konsep LCCA/LCCT menjadi opsi untuk mendorong datangnya wisman ke Indonesia," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, dalam keterangan yang diterima KONTAN, Minggu (22/7).
Awaluddin mengungkapkan dengan pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier yang naik 55% per tahun di mana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7%, pengembangan LCCA dan konsep Tourim Airport yg diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur.
Rencana pengembangan Bandara Banyuwangi untuk mendukung program LCCA antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan bandara. Adapun pengembangan yang sedang dilakukan di Bandara Banyuwangi antara lain, penebalan overlay runway, perluasan tempat parkir pesawat, perpanjangan dan pelebaran landasan, perluasan tempat parkir kendaraan, dan perluasan terminal penumpang.
Untuk lima kegiatan di atas, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF - World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018.
Lebih lanjut, Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi Bandara internasional menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News