Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bandara Kertajati akan mulai beroperasi sepenuhnya pada tanggal 29 Oktober 2023.
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Putu Eka Cahyadi mengatakan sampai dengan akhir tahun Kemenhub menargetkan sebanyak 5.000-6.000 penumpang bakal terlayani.
"Jadi kita prediksi 5.000-6.000 penumpang Bandara Kertajati bisa terlayani sampai akhir tahun," kata Putu dalam konferensi pers Persiapan Bandara Kertajati di kantor Kemenhub, Jumat (15/9).
Ia menjelaskan traffic penumpang Bandara Kertajati saat ini adalah 340 penumpang. Dengan adanya perpindahan traffic dari Bandara Husein Sastranegara Bandung maka prediksi jumlah penumpang akan mencapai 3.200 per hari.
Baca Juga: Mulai 29 Oktober, Penerbangan dari Bandara Bandung Pindah ke Kertajati
Untuk itu, ia optimistis target 6.000 penumpang sampai akhir tahun dapat tercapai.
"Apalagi kita mulai dengan akhir Oktober kemudian Desember ada momen libur Natal dan tahun baru, tentu optimis," ungkap Putu.
Dengan beroperasinya Bandara Kertajati secara penuh, maka pelayanan penerbangan niaga dari Bandara Bandung akan berakhir pada 28 Oktober 2023.
Kemudian, pada 29 Oktober 2023 peluruh jadwal penerbangan dari Bandara Bandung akan dialihkan seluruhnya ke Bandara Kertajati.
Rute penerbangan dalam negeri yang dialihkan dari Bandara Bandung ke Bandra Kertajati adalah rute yang saat ini di layani oleh maskapai PT Citilink Indonesia, PT Indonesia Air Asia dan PT Super Jet.
Nantinya akan ada tujuh rute penerbangan dalam negeri dari atau ke Bandara Kertajati diantaranya adalah Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makasar, Medan dan Palembang.
Baca Juga: Evaluasi 34 Bandara Internasional, Pengamat: Maksimal 15 Bandara Internasional Cukup
Sementara untuk penerbangan internasional, sementara ini Bandara Kertajati baru membuka untuk penerbangan ke Malaysia saja.
Meski demikian secara bertahap nantinya akan di buka untuk berbagai destinasi penerbangan internasional lainya.
"Nanti kita lihat segmentasi keseluruhan, Singapura kita lihat, Saudi Arabia juga kita lihat nanti," jelas Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News