Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penyebaran Covid-19 yang semakin tidak terkendali di Indonesia serta pro kontra penerapan pembatasan sosial berskala besar PSBB Jakarta, pengembang aplikasi Hadirr, aplikasi pencatatan presentasi karyawan (mobile attendance) meluncurkan fitur contact tracing.
Fitur ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah untuk melakukan penelusuran kontak (contact tracing) Covid-19, khususnya di lingkungan perkantoran.
Fitur yang memanfaatkan teknologi bluetooth ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah untuk melakukan lacak kontak di kawasan perkantoran dan menekan penyebaran Covid-19.
"Teknologi dapat melengkapi dan meningkatkan efektivitas proses contact tracing manual. Dengan adanya fitur Contact Tracing di aplikasi Hadirr, kami berharap dapat berkontribusi dalam pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) dan menekan penyebaran COVID-19 yang semakin memprihatinkan di Indonesia,” papar Afia R Fitriati, CEO Fast8 Group yang merupakan pengembang aplikasi Hadirr dan aplikasi pengelolaan SDM Gadjian, dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Kontan.co.id, Kamis (17/9).
Baca Juga: Resmi dirilis hari ini, simak 8 fitur iOS 14 terbaik yang bisa dinikmati
Ia melanjutkan, fitur Contact Tracing di aplikasi Hadirr dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi karyawan yang melakukan kontak dengan sesama karyawan yang positif COVID-19 dalam kurun waktu 14 hari serta sesegera mungkin memberi notifikasi kepada karyawan yang berpotensi tertular.
Dengan demikian, perusahaan dapat segera mengambil tindakan untuk memutus mata rantai penularan virus corona sekaligus meminimalisir risiko bisnis akibat penutupan kantor secara total.
Contact tracing secara agresif merupakan satu dari tiga tahap pengendalian COVID-19 yang biasa disingkat dengan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
"Sayangnya, contact tracing di Indonesia masih jauh memenuhi standar WHO karena sebagian besar dilakukan secara manual. WHO merekomendasikan contact tracing dan tes terhadap minimal 30 orang yang terpapar tiap penderita COVID-19, sementara saat ini Indonesia hanya melakukan lacak kontak dan tes terhadap 1 hingga 5 orang per penderita," sambung dia.
Sebagai informasi, hingga akhir Agustus 2020, tercatat sudah ada 150 perusahaan di wilayah DKI Jakarta yang melaporkan adanya kasus positif COVID-19 di lingkungan kerja mereka. Klaster perkantoran juga bermunculan di kota-kota lain dan mengakibatkan penutupan sejumlah kantor di Bandung, Pekanbaru, Ambon, dan bahkan telah menyebar ke kota-kota kecil seperti Cilegon, Bojonegoro, Batang, dan lainnya.
Baca Juga: Gojek luncurkan fitur GoGreener Carbon Offset, apa itu?
Selama masa pandemi COVID-19, aplikasi Hadirr dikenal sebagai aplikasi yang memungkinkan karyawan mencatatkan kehadiran dan jadwal kerja melalui telepon genggam sehingga memudahkan perusahaan memantau produktivitas dan menerapkan kebijakan bekerja di rumah (work from home/WFH) dengan efektif.
Produsen vaksin Bio Farma dan perusahaan ritel PT Transmarco adalah dua dari ribuan perusahaan yang telah menggunakan Hadirr. Aplikasi ini bahkan telah menjangkau beberapa perusahaan di Malaysia dan Singapura.
Selanjutnya: Telkom menjawab rumor pembelian saham Gojek, ini penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News