kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Bantu Pemulihan Sektor Pariwisata, PBB Nyatakan Indonesia Aman


Kamis, 23 Juli 2009 / 08:40 WIB
Bantu Pemulihan Sektor Pariwisata, PBB Nyatakan Indonesia Aman


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. United Nation World Tourism Organization (UN-WTO) yakin pariwisata di Indonesia akan tetap tumbuh walaupun baru saja diguncang teror bom. Berdasar pengamatan lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini, di paruh pertama 2009, industri wisata di Indonesia tumbuh 9%, sementara industri wisata di sebagian besar negara lain malah merosot 8%.

Wakil Sekretaris Jenderal UN-WTO untuk wilayah Asia Pacific Xu Jing juga menegaskan, PBB akan membantu pemulihan pasca ledakan bom di dua hotel mewah di Jakarta. UN-WTO juga telah mengeluarkan pernyataan Indonesia aman pada dunia. "Segala langkah pemulihan menunjukkan Indonesia tetap aman sebagai daerah kunjungan wisata," ujarnya di Media Crisis Center, Grand Bellagio, kemarin (22/7).

Selain itu, pada kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 94 miliar untuk membantu memulihkan sektor pariwisata pasca peledakan bom. Dana itu antara lain untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bisa membantu pemulihan pariwisata Indonesia. Targetnya, sektor wisata pulih dalam waktu enam bulan.

Dampak bom terhadap industri pariwisata memang mulai tampak. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Carla Parengkuan bilang, setidaknya ada 2.000 turis yang membatalkan kunjungannya ke Bali. "Laporan tersebut saya dapatkan dari sejumlah agen perjalanan," keluh Carla.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Depbudpar Surya Dharma tidak menampik kabar tersebut. Menurutnya, pembatalan kunjungan terbesar berasal dari wisata kapal pesiar yang biasa membawa wisatawan dari kawasan Eropa. "Bagaimana pun juga, adanya travel warning juga berpengaruh," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×